Koranriau.co.id-

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump jauh lebih yakin bahwa kesepakatan damai segera dicapai untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina setelah putaran pembicaraan awal antara pejabat senior AS dan Rusia di Arab Saudi.
Presiden menggambarkan pertemuan tersebut, yang melibatkan Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Menlu Rusia Sergey Lavrov dan pejabat senior lainnya, sebagai langkah yang sangat bagus dan ia yakin Kremlin ingin menghentikan kebiadaban perang tersebut.
“Ini perang yang tidak masuk akal. Seharusnya tidak pernah terjadi. Tidak akan pernah terjadi jika saya menjadi presiden. Dan sungguh memalukan melihatnya,” katanya seperti dilansir Anadolu, Rabu (19/2).
“Saya kira orang-orang akan terkejut melihat berapa banyak orang, bukan hanya tentara, yang telah tewas di Ukraina. Jauh lebih banyak dari yang Anda kira,” ujarnya.
Pernyataan tersebut muncul setelah pejabat AS dan Rusia bertemu di Arab Saudi dalam pembicaraan tingkat tinggi pertama sejak Rusia memulai perang terhadap Ukraina pada Februari 2022.
Pembicaraan tersebut diakhiri dengan kesepakatan para delegasi untuk mengadakan putaran diskusi lanjutan yang bertujuan untuk mengakhiri perang dan meningkatkan hubungan bilateral.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyuarakan ketidakpuasannya atas tidak diikutsertakannya Kyiv dalam perundingan tersebut dan menyebutnya sebagai kejutan karena mereka mengetahuinya dari media.
Saat bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Ankara, Zelenskyy menekankan perlunya Uni Eropa, Turki, Inggris dan AS untuk terlibat dalam negosiasi agar mendapatkan jaminan bagi perang Rusia-Ukraina.
Ia menggarisbawahi pentingnya memastikan bahwa perang berakhir dengan perdamaian yang dapat diandalkan dan abadi.
“Jika negosiasi ini adil, dan jika Ukraina, AS, dan Eropa turut serta, jaminan ini akan dikembangkan dengan melibatkan semua negara tersebut. Tentu saja, Turki termasuk di antara mereka,” katanya.
Trump menepis komentar tersebut, yang mengisyaratkan persetujuannya terhadap pemilihan umum baru di Ukraina di tengah laporan bahwa para negosiator ingin memaksa Zelenskyy untuk mengadakan pemilihan umum sebagai bagian dari setiap kesepakatan damai yang prospektif.
“Anda tahu, ketika mereka ingin duduk di meja perundingan, Anda bisa mengatakan bahwa rakyat harus melakukannya, bukankah rakyat Ukraina harus mengatakan, seperti, Anda tahu, sudah lama sekali sejak kita tidak mengadakan pemilihan umum. Itu bukan masalah Rusia. Itu masalah saya dan juga banyak negara lain,” katanya.
“Ukraina sedang dihancurkan,” ujarnya.
Ia juga sangat mendukung kemungkinan negara-negara Eropa mengerahkan pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina sebagai bagian dari kesepakatan prospektif untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina.
“Jika mereka ingin melakukan itu, itu bagus. Saya mendukung sepenuhnya. Jika mereka ingin melakukan itu, saya rasa itu akan baik-baik saja,” kata Trump kepada wartawan di Mar-a-Lago.
“Jika kita memiliki kesepakatan damai, saya rasa menempatkan pasukan di sana dari sudut pandang Eropa, kita tidak perlu menempatkan pasukan di sana karena kita sangat jauh, tetapi menempatkan pasukan di sana akan baik-baik saja. Saya tidak akan keberatan sama sekali,” pungkasnya. (H-4)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/internasional/745074/zelensky-tak-diajak-berunding-apa-yang-membuat-trump-yakin-bisa-akhiri-perang-rusia-ukraina