Nasional

Waspada Lupa Berkedip karena Tingginya Screen Time

Koranriau.co.id-

Waspada Lupa Berkedip karena Tingginya Screen Time
Ilustrasi(Freepik)

FENOMENA lupa berkedip menjadi perhatian serius di era digital ini, terutama dengan tingginya waktu menatap layar (screen time) masyarakat Indonesia. Hal itu terungkap dalam laporan Revealing Average Screen Time Statistics dari Backlinko pada 2024.

Dokter spesialis mata lulusan Universitas Indonesia Nina Asrini Noor mencemaskan dampak kebiasaan menatap layar terhadap kesehatan

mata. 

Studi menunjukkan rata-rata orang Indonesia menghabiskan 7 jam 38 menit per hari di depan layar, yang secara signifikan mengurangi

frekuensi berkedip.

“Normalnya, seseorang berkedip belasan kali per menit, namun saat menatap layar, frekuensi ini bisa turun drastis hingga kurang dari lima

kali per menit,” kata Nina, dikutip Selasa (25/2).

Menurut Nina, berkedip secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan mata dengan cara memompa air mata dan mendistribusikan secara merata. 

Jika frekuensi berkedip tidak teratur, mekanisme tersebut terganggu, sehingga mata tidak mendapatkan pelumasan yang cukup, karena waktu jeda antarkedipan satu dengan kedipan yang berikutnya terlalu panjang.

“Jika itu berlangsung terus, maka muncullah gejala mata kering (dry eye) ini,” kata Nina.

Oleh karena itu, cara sederhana yang dianjurkan untuk mencegah mata kering, yaitu dengan berlatih mengedipkan mata hingga kelopaknya menutup sempurna (blinking exercise).

“Kelopak mata atas sama bawah bertemu sampai bisa terasa menutup sempurna begitu ya, itu sebenarnya sudah cukup. Jadi bukan kedip-kedipan yang kelopak matanya tidak menutup sempurna,” ujar Nina.

Kepala Dry Eye Service JEC Eye Hospitals and Clinics itu pun merekomendasikan istirahat menatap layar setiap 15 hingga 20 menit dilakukan dengan latihan menutup mata secara sempurna sekitar dua hingga tiga detik, kemudian diikuti dua kali kedipan normal.

Dengan mengurangi waktu layar dan menerapkan kebiasaan berkedip yang baik, kita dapat melindungi mata dari efek negatif penggunaan komputer atau perangkat digital lainnya yang berlebihan.

Dia juga menyarankan untuk menjaga hidrasi tubuh dengan minum cukup air, karena hidrasi yang baik juga berkontribusi pada kesehatan mata.

Selain itu, menurut Nina, kompres hangat juga dapat membantu meredakan gejala mata kering.

“Sebenarnya kalau tujuannya spesifik untuk mata kering itu yang dianjurkan adalah hangat, tapi bukan berarti kompres dingin itu bakal

memperberat ya, enggak begitu. Karena kompres dingin itu punya tujuan yang lain, misalnya mata lelah, itu bisa lebih relaks setelah dikompres

dingin,” kata Nina.

Jika gejala berlanjut atau memburuk, ia meminta pasien segera mengonsultasikan gejala itu ke dokter mata untuk mendapatkan penanganan

lebih lanjut. (Ant/Z-1)

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/746795/waspada-lupa-berkedip-karena-tingginya-screen-time

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *