Koranriau.co.id-

ANEURISMA otak, yang sering dikaitkan dengan usia lanjut, ternyata juga dapat menyerang kelompok usia muda.
Meskipun lebih jarang, beberapa faktor risiko tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya aneurisma pada kalangan muda.
Mengetahui faktor-faktor ini sangat penting untuk pencegahan lebih lanjut.
Apa Itu Aneurisma Otak?
Aneurisma otak adalah kondisi ketika pembuluh darah otak melemah dan membesar, membentuk tonjolan yang menyerupai buah berry.
Jika aneurisma ini pecah, darah yang keluar dapat merusak jaringan otak sekitarnya, bahkan dapat memicu stroke jika terjadi pada area vital seperti batang otak.
Jenis Aneurisma Otak Berdasarkan Bentuk dan Ukuran
Aneurisma otak dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan ukurannya:
Berdasarkan Bentuk:
- Aneurisma Sakular: Pembesaran di satu sisi pembuluh darah yang membentuk kantong kecil.
- Aneurisma Fusiform: Pembesaran terjadi di seluruh sisi pembuluh darah, membuatnya tampak melebar.
- Aneurisma Mikotik: Terjadi akibat infeksi yang menyebabkan pembuluh darah menjadi lemah.
Berdasarkan Ukuran:
- Aneurisma Kecil: Diameter kurang dari 11 mm.
- Aneurisma Besar: Diameter antara 11-25 mm.
- Aneurisma Raksasa: Diameter lebih dari 25 mm.
Risiko Aneurisma pada Usia Muda
Meskipun sering terjadi pada usia di atas 40 tahun, aneurisma otak juga dapat terjadi pada individu yang lebih muda.
Faktor-faktor seperti kondisi medis tertentu, gaya hidup tidak sehat, atau bahkan faktor keturunan dapat memicu perkembangan aneurisma pada usia muda.
Kelompok Usia Muda yang Berisiko Mengalami Aneurisma
1. Faktor Keturunan
Jika ada riwayat keluarga yang menderita aneurisma otak, risiko seseorang untuk mengalaminya di usia muda akan meningkat. Genetika memainkan peran penting dalam memperbesar kemungkinan terjadinya kondisi ini.
2. Cedera Kepala
Cedera pada kepala, seperti benturan keras akibat kecelakaan atau trauma, dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah otak. Hal ini meningkatkan risiko pembuluh darah melemah dan membentuk aneurisma, meskipun terjadi pada individu muda.
3. Penyakit Tertentu
Beberapa kondisi medis, seperti hipertensi (tekanan darah tinggi) dan tumor otak, dapat melemahkan dinding pembuluh darah. Penyakit ini meningkatkan kemungkinan aneurisma terjadi pada usia muda.
4. Penggunaan Narkoba
Penggunaan narkoba, terutama kokain dan zat psikoaktif lainnya, dapat merusak pembuluh darah otak. Zat-zat tersebut menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan risiko pecahnya aneurisma.
5. Gaya Hidup Tidak Sehat
Pola hidup tidak sehat yang melibatkan kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, serta pola makan tinggi lemak dan garam, dapat memperburuk kondisi pembuluh darah.
Gaya hidup semacam ini berkontribusi pada peningkatan risiko aneurisma otak pada usia muda.
Aneurisma otak bukan hanya ancaman bagi orang tua, tetapi juga dapat menyerang kelompok usia muda yang memiliki faktor risiko tertentu.
Untuk itu, penting bagi setiap individu, terutama yang berada dalam kelompok berisiko, untuk menjaga kesehatan pembuluh darah melalui pola hidup sehat dan pemeriksaan medis rutin. (rspondokindah.co.id/bunda.co.id/Z-10)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/727506/tak-hanya-orang-tua-inilah-kelompok-usia-muda-dengan-risiko-aneurisma-otak