Nasional

Sejarah itu Ditorehkan Arne Slot

Koranriau.co.id-

Sejarah itu Ditorehkan Arne Slot
Suryopratomo Pemerhati Sepak Bola(MI/Seno)

TIDAK ada pelatih yang datang ke Inggris dan bisa langsung membawa timnya juara Liga Primer. Josep Guardiola maupun Juergen Klopp pun membutuhkan waktu penyesuaian untuk membangun tim agar bisa juara. Oleh karena itu, Arne Slot pantas diacungi jempol karena langsung membawa Liverpool mengangkat piala.

Pertandingan Minggu malam melawan Tottenham Hotspur akan menjadi pesta besar bagi pendukung fanatik Liverpool, the Kop. Stadion Anfield akan merayakan pesta meski tim kesayangan mereka hanya bermain imbang melawan tamunya dari London.

Hasil imbang 2-2 yang diraih Arsenal saat menjamu Crystal Palace, Rabu malam lalu, memuluskan jalan bagi ‘Tim Merah’ untuk mengangkat piala. Liverpool berhak untuk berpesta lebih awal meski bermain imbang melawan Spurs karena tidak mungkin terkejar oleh the Gunners di empat pertandingan yang tersisa.

Kepemimpinan Slot pantas dipuji karena mampu cepat beradaptasi dan membangun Liverpool yang kokoh. Sepanjang sejarah Merseyside, memang ada tiga pelatih yang langsung sukses membawa Liverpool juara, yaitu Matt McQueen (1922-1923), Joe Fagan (1983-1984), dan Kenny Dalglish (1985-1986). Namun, ketiganya dibesarkan di lingkungan Liverpool dan sepak bola Inggris.

Arne Slot berbeda karena ia baru pertama kali mengenal sepak bola Inggris. Selama sembilan tahun menjadi pelatih, ia hanya berkecimpung di Liga Belanda. Nama Slot baru menjadi perhatian ketika mampu mengangkat prestasi Feyenoord. Pelatih berusia 46 tahun itu membawa Feyenoord memenangi Eredivisie dan Piala KNVB.

Dua prestasi itulah yang membuat manajemen Liverpool memilih pelatih asal Belanda tersebut menggantikan Klopp yang ingin istirahat. Ternyata pilihan itu tidak keliru dan Slot mampu melanjutkan peremajaan tim yang sudah diawali Klopp, bahkan langsung sampai ke tangga juara.

 

VENI, VIDI, VICI

Kehebatan yang ditunjukkan Slot adalah kemauan untuk menerima legasi Klopp Ia tidak melakukan perombakan besar, tetapi melanjutkan apa yang sudah dilakukan pelatih asal Jerman itu.

Slot memahami psikologi the Kop yang sangat hormat kepada Klopp. Pendahulunya itu dianggap berjasa besar mengembalikan kejayaan Liverpool dengan memenangi Liga Primer dan bahkan Piala Champions.

Dengan melanjutkan peninggalan Klopp, Slot otomatis mendapat dukungan dari ‘the Kop’. Dukungan besar itulah yang menjadi modal bagi dirinya untuk menyelami sepak bola Inggris dan membangun tim.

Materi pemain yang ditinggalkan Klopp memang luar biasa. Kehadiran Alexis Mac Allister dari Brighton & Hove Albion membuat komandan di lapangan tengah menjadi lebih kuat. Apalagi gelandang asal Argentina itu ditopang dua gelandang pekerja, Ryan Gravenberch dan Dominik Szoboszlai.

Di depan, penyerang sayap asal Mesir Mohamed Salah menemukan kembali permainan terbaiknya pada musim ini. Ketajaman dalam menembus gawang lawan mampu mengompensasi kurang tajamnya ujung tombak Darwin Nunez dan Diogo Jota.

Liverpool menjadi tim paling produktif pada musim kali ini karena ketajaman penyerang sayap yang lain, Luis Diaz dan Cody Gakpo. Serangan dari kedua sayap membuat pertahanan lawan bisa mereka bongkar, apalagi berbeda dengan Klopp, pelatih baru asal Belanda itu menempatkan Szoboszlai bermain sebagai second striker di belakang Nunez ataupun Jota.

Dua kali Liverpool berhasil mengempaskan juara bertahan Manchester City pada musim ini masing-masing 2-0. Dengan jumlah total 75 gol yang mereka cetak hingga 33 pertandingan yang dimainkan, Virgil van Dijk dan kawan-kawan mencetak minimal dua gol per pertandingan.

Wajarlah apabila Liverpool mengukuhkan diri sebagai klub terbaik Inggris pada musim ini. Slot pun bisa menepuk dada seperti Julius Caesar untuk mengatakan, “Veni, vidi, vici, saya datang, saya melihat, saya menang.”

 

NASIB ARSENAL

Kesuksesan Slot menjadi pukulan bagi pelatih Arsenal Mikel Arteta. Lima musim sudah pelatih asal Spanyol itu dipercaya untuk memimpin ‘the Gunners’, tetapi berulang kali hanya mampu membawa tim asuhannya menjadi runners-up.

Padahal, Arteta sudah diberi dukungan penuh untuk membangun tim yang solid. Ibaratnya, pemain terbaik mana pun yang ia inginkan bisa didatangkan ke Stadion Emirates di London utara.

Kritik tajam pun menerpa Arteta. Apalagi setelah Rabu (23/4) malam lagi-lagi anak-anak asuhannya menyia-nyiakan kemenangan yang sudah di depan mata. Gol Jean-Philippe Mateta yang memanfaatkan keteledoran center-back William Saliba membuat mereka kebobolan 7 menit menjelang bubaran dan harus kehilangan dua poin dari Palace.

Satu kesempatan terakhir yang bisa menyelamatkan Arteta ialah Liga Champions. Pekan depan Arsenal akan memulai perjuangan untuk bisa lolos ke final dengan menjamu juara Liga Prancis, Paris Saint Germain.

Setelah kemenangan spektakuler atas Real Madrid, ‘the Gunners’ berada dalam kepercayaan diri yang tinggi untuk bisa menjadi klub terbaik di Eropa. Namun, perjuangan mereka tidak mudah karena PSG juga berambisi untuk pertama kalinya bisa mengangkat Piala Champions.

Tantangan yang dihadapi Arteta ialah bagaimana menjaga konsistensi permainan tim asuhannya. Dalam lima pertandingan terakhir di Liga Primer, tiga kali mereka dipaksa bermain imbang sehingga kehilangan poin untuk bersaing dengan Liverpool.

Pilihan terbaik bagi Arteta untuk merebut kemenangan ialah memercayakan Mikel Merino sebagai ujung tombak. Pemain Spanyol yang dibeli dari Real Sociedad itu mempunyai insting yang kuat untuk melihat peluang dan membuat gol. Merino jauh lebih dingin daripada Kai Havertz dan Leandro Trossard dalam memanfaatkan peluang.

Kehadiran Merino akan menggentarkan pemain belakang lawan. Itu juga akan menguntungkan dua pemain sayap, Bukayo Saka dan Gabriel Martinelli, untuk lebih bebas bermanuver di jantung pertahanan lawan.

PSG yang kini ditangani Luis Enrique mempunyai kekuatan bermain sebagai sebuah tim. Tidak adanya bintang besar justru menjadi keuntungan bagi klub besar Paris itu untuk bermain lebih all-out dan bahu-membahu.

Menarik juga untuk ditunggu pertarungan antara Vitinha dan Declan Rice di lapangan tengah. Rice mulai muncul dengan ketajamannya mencetak gol khususnya dari bola-bola mati. Gelandang asal Inggris itu tidak lagi hanya menjadi penjaga keseimbangan tim di lapangan tengah. Sementara itu, Vitinha menjadi andalan PSG untuk mengendalikan arah permainan.

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/sepak-bola/764577/sejarah-itu-ditorehkan-arne-slot

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *