Sedih! Kedai Tiram Goreng 48 Tahun Ini Bakal Tutup Agustus 2025

Jakarta –

Penutupan gerai makanan legendaris selalu menyita perhatian, termasuk yang sudah beroperasi 48 tahun ini. Para pelanggan pun harus rela berpisah selamanya dari menu tiram goreng andalan.

Banyak pemilik gerai makanan berusia puluhan tahun berakhir menutup bisnis mereka secara permanen. Alasannya beragam, seperti biaya operasional yang sudah terlalu tinggi hingga tak punya penerus bisnis.

Hal inilah yang dialami gerai Lim’s Fried Oyster di Berseh Food Centre, Jalan Besar, Singapura. Setelah 50 tahun beroperasi, pemiliknya memutuskan tutup permanen.

Mengutip Mothership SG (7/4/2025), pemilik Lim’s Fried Oyster yaitu Lin Weifa dan istrinya, Pan Huiling sudah mulai berjualan sejak tahun 1977. Saat ini keduanya berusia 73 tahun.

Kepada Shin Min Daily News, Pan mengungkap tidak mau menunggu kondisi fisiknya memburuk sebelum memutuskan pensiun berjualan. Mengingat Berseh Food Centre juga akan direnovasi pada September 2025, mereka memutuskan ini waktu yang tepat untuk menutup bisnis kulinernya.

Tampaknya, gerai tersebut masih memiliki banyak pelanggan. Banyak pula yang bersedih mendengar berita penutupan Lim’s Fried Oyster.

Banyak pelanggan bersedih atas kabar penutupan gerai tiram goreng legendaris di Singapura. Foto: Sethlui

Ketika reporter Shin Min Daily News mengunjungi gerai pada 5 April 2025 sekitar pukul 5 sore, terlihat pasangan lansia tersebut tengah menyiapkan pesanan 30 porsi tiram goreng. Mereka juga membuka gerai 1 jam sebelumnya untuk menyelesaikan pesanan.

Meski gerai Lim’s Fried Oyster baru buka pukul 18.30 hari tersebut, sekitar 30 pelanggan sudah terlihat antre di luar.

“Sekarang setelah semua orang mendengar bahwa kami akan tutup, mereka semua datang ke sini. Bisnis kami sangat bagus selama dua hari terakhir,” kata Pan kepada surat kabar China tersebut.

Seorang pelanggan mengaku sedih karena Lim’s Fried Oyster berakhir tutup setelah hampir 50 tahun beroperasi. Namun, ia juga senang karena pasangan pemilik kios tersebut dapat pensiun dalam keadaan sehat.

Mengutip Sethlui (6/7/2024), Lim’s Fried Oyster menawarkan hanya 1 menu yaitu Tiram Goreng atau orh luak. Menu ini tersedia dalam 3 pilihan ukuran, dari harga SGD 5 (Rp 62 ribu) hingga SGD 10 (Rp 125 ribu).

Tiram goreng di sini banyak disukai karena berukuran besar, rasanya segar, dan teksturnya juicy. Tiram dibalut adonan tepung renyah berwarna cokelat keemasan setelah digoreng. Rasanya semakin nikmat saat dicocol ke sambal manis asam, mirip saus Thailand.

Lim’s Fried Oyster hanya menawarkan satu menu yaitu tiram goreng. Foto: Mothership SG/Sethlui

Sebelumnya, kabar penutupan bisnis kuliner legendaris berusia 50 tahun juga datang dari gerai masakan China-Melayu di Singapura. Namanya Hong Seng yang pemiliknya memutuskan tutup permanen karena tak ingin bisnisnya diteruskan sang anak.

Pemiliknya, Lin Youhao setuju dengan anggapan bahwa jika gerai dipindahtangankan ke orang lain, maka cita rasa menunya akan berubah. Di satu sisi, ia sudah tidak kuat lagi jika harus berjualan pada usia 65 tahun.

“Kedua anak saya sudah lulus universitas dan kini sudah profesional, tapi menjalankan sebuah gerai membutuhkan waktu berjam-jam dan pekerjaan yang melelahkan. Saya tidak ingin mereka ambil alih,” tutur Lin.

Sebagai gantinya, Lin berencana akan menjual bisnisnya. Namun, ia belum mempublikasikannya. Gerainya tersebut berlokasi di Blok 203 Toa Payoh North.

(adr/odi)