Koranriau.co.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyoroti potensi besar ekspor kratom Indonesia ke Amerika Serikat (AS).
Ia mengungkapkan 96 persen pasokan kratom yang masuk ke AS berasal dari Indonesia dengan nilai ekspor mencapai US$350 juta atau setara Rp5,8 triliun (asumsi kurs Rp16.571 per dolar AS).
Rosan menjelaskan kratom merupakan tanaman herbal yang banyak ditemukan di Kalimantan Barat dan digunakan untuk keperluan medis serta pengobatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga mengungkapkan ekspor kratom Indonesia ke AS terus berjalan, dengan pengiriman terbaru yang sudah dilakukan.
“Dan mungkin salah satu yang kebetulan baru diresmikan juga, mungkin perdagangannya oleh Menteri Perdagangan (Budi Santoso), itu adalah kratom. Itu oleh Menteri Perdagangan, peresmian baru saja di bulan Februari,” ujar Rosan dalam seminar Dampak Perang Tarif terhadap Peluang Ekspor Indonesia di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Selasa (25/3).
Ia mengaku baru menyadari besarnya potensi ekspor kratom setelah bertemu dengan asosiasi terkait. Menurutnya, produk ini ternyata memiliki pasar yang cukup besar dan diterima dengan baik di AS.
“Saya juga baru engeh di sana. Kratom itu intinya adalah tanaman, yang terutama banyak di Kalbar, yang bisa dipakai untuk medikasi, pengobatan herbal. Dan ternyata 96 persen kratom yang masuk ke AS, adalah berasal dari Indonesia,” jelasnya.
Selain menyoroti ekspor kratom, Rosan juga menyinggung dampak ketegangan perdagangan antara AS dan China.
Ia menyebutkan kebijakan tarif tambahan yang diterapkan AS terhadap China bisa mempengaruhi dinamika perdagangan global, termasuk bagi Indonesia.
Sebelumnya, pemerintah telah mulai mengatur tata niaga ekspor kratom sejak akhir 2024. Pada 28 Februari 2025, Mendag Budi Santoso secara resmi melepas ekspor perdana produk kratom yang diproduksi CV Cahaya dari Pontianak, Kalimantan Barat.
Acara pelepasan dilakukan di PT Oneject Indonesia, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Ekspor perdana ini mencakup 351 ton kratom atau setara dengan 13 kontainer senilai US$1,05 juta atau sekitar Rp17 miliar.
Produk yang diekspor berbentuk bubuk dan dapat diolah menjadi berbagai produk kesehatan serta herbal. Budi menyatakan ekspor ini menjadi momen penting yang telah lama dinanti oleh pelaku usaha di sektor tersebut.
(del/sfr)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250326114125-92-1213212/rosan-soroti-potensi-ekspor-kratom-ri-ke-as-tembus-rp58-t