Koranriau.co.id-

PSIM Yogyakarta menyabet gelar juara Liga 2 mengalahkan Bhayangkara Presisi FC 2-1 pada laga final Pegadaian Liga 2 2024-2025 di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Rabu (26/2). Laga itu sebagai penutup paripurna bagi tim berjuluk Laskar Mataram setelah mengakhiri penantian 17 tahun berkiprah di kasta kompetisi tertinggi Indonesia.
Gol dari Rafael ‘Rafinha’ Rodrigues pada menit ke-9 dan Roken Tampubolon menit ke-96 membantu Laskar Maram memberikan kebahagiaan pendukung melihat tim kesayangannya promosi ke Liga 1 diteruskan dengan prestasi juara Liga 2. Adapun gol Bhayangkara yang sempat menyamakan skor diciptakan oleh Felipe Ryan pada menit ke-72.
Penantian Panjang
PSIM ialah salah satu dari tujuh tim yang membidani kelahiran PSSI yang telah lama absen dari kasta tertinggi kompetisi sepakbola Indonesia.
Terakhir kali PSIM bermain di kompetisi kasta teratas adalah tahun 2007 saat Liga 1 masih bernama Divisi Utama sebelum terbentuknya Indonesia Super League (ISL) pada 2008. Divisi Utama 2007 menjadi musim terakhir PSIM berada di level elite, meskipun mereka gagal lolos ke ISL, yang kemudian menggantikan posisi Divisi Utama sebagai liga utama.
Mundur karena Gempa Bumi
Tahun 2006 juga merupakan momen penting dalam sejarah PSIM. Pada tahun itu, PSIM dan klub tetangga PSS harus mengundurkan diri dari kompetisi karena bencana gempa bumi dahsyat yang mengguncang Yogyakarta pada 27 Mei 2006. Gempa berskala 5,9 skala richter itu tidak hanya merusak infrastruktur kota, tetapi juga mengguncang stabilitas klub dan mental pemain
Dengan berbagai pertimbangan, pada musim itu PSSI memutuskan PSIM dan PSS tidak terdegradasi Laskar Mataram kemudian kembali berkiprah di kompetisi musim berikutnya, 2007.
PSIM hanya mampu finis di posisi sembilan wilayah pada musim 2007 yang membuat mereka gagal memenuhi syarat untuk lolos ke ISL. Ketika ISL resmi dimulai pada 2008, menggantikan Divisi Utama sebagai liga teratas, PSIM pun terlempar dari kasta utama sepakbola Indonesia.
Berharap Eksis di Liga 1
Pelatih PSIM Yogyakarta Erwan Hendarwanto mengatakan menjadi juara Liga 2 adalah bonus. Menurutnya, hal yang paling utama ialah tim bejuluk Laskar Mataram itu berhasil lolos ke Liga 1.
Erwan berharap ke depan PSIM bisa terus eksis di kompetisi Liga 1 Indonesia.
“Ini sudah suratan takdir, kebetulan saja saya ada di sini. Jadi bukan saya yang hebat tapi ini rezeki dari Allah yang harus kita syukuri,” kata Erwan. (Ant/P-4)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/sepak-bola/747382/psim-juara-liga-2-kilas-balik-laskar-mataram-berkiprah-di-kompetisi-tertinggi