Pria Ini Tunjukkan Tagihan Makan di Restoran Bisa Dipalsukan Pakai AI

Jakarta –

Melalui unggahan di X, seorang pria menunjukkan tagihan makan di restoran yang tampak realistis. Rupanya itu merupakan hasil teknologi AI.

Perkembangan teknologi AI (Artificial Intelligence) banyak mengundang kontroversi.

Di satu sisi, teknologi ini memang memudahkan sebagian pekerjaan, tetapi di sisi lain bisa disalahgunakan untuk kepentingan pribadi.

Salah satunya ketika teknologi ini bisa memalsukan tagihan makan restoran, seperti yang ditunjukkan oleh pria ini.

Melalui sebuah unggahan viral di X, seorang pria menunjukkan bagaimana AI dapat menghasilkan struk tagihan makan sangat realistis.

Hal ini pun menimbulkan kekhawatiran banyak orang akan penipuan dan sistem verifikasi online.

Pria pemilik akun @deedydas ini menunjukkan bukti struk hasil buatan AI dari restoran Epic Steakhouse di San Francisco, Amerika Serikat, lapor hindustantimes.com (30/03/2025).

Pria Ini menunjukkan bagaimana teknologi AI dapat membuat tagihan makanan terlihat nyata. Foto: X @deedydas

Dalam struk tersebut terlihat ada sejumlah makanan yang dipesan, mulai dari filet mignon, ribeye, creamed spinach, baked potato, dan caesar salad. Total tagihan makan yang tercantum sebesar $277,02 atau sekitar Rp 3.759.120.

Tidak hanya tampilan struk yang terlihat realistis, tetapi tekstur struk serta latar belakangnya juga bisa dibuat sangat nyata.

Gambar tersebut menampilkan kerutan, cetakan struk yang realistis, dengan latar belakang meja kayu mendetail.

Unggahan Deeny dengan cepat memicu reaksi dari para netizen.

Salah satu netizen berkomentar kalau struk ini sebenarnya bisa langsung terlihat palsu karena nyatanya di Epic Steakhouse tidak ada menu apapun lagi.

Teknologi AI memang sedang marak digunakan, termasuk untuk hal-hal seperti ini. Foto: X @deedydas

Netizen lain berkomentar, “Di Eropa, setiap struk memiliki kode QR yang dapat dipindai, akan membawa Anda ke situs web otoritas pajak, tempat semua rincian transaksi dicantumkan.

Netizen lain juga ada yang merasa kalau gambar itu tampak realistis, tetapi sangat mudah mengenal perbedaan palsu atau asli dari sebuah foto.

“Maksud saya jika seseorang merasa itu adalah foto asli, dia memang pantas terbohongi,” jelas netizen lain.

Seorang netizen yang memahami maksud dari hasil struk AI ini berkomentar, “Tidak ada printer restoran sebagus itu, tetapi saya mengerti maksud Anda. Dengan sedikit sentuhan ‘usang’, hasilnya lumayan. Ditambah lagi, ini bahkan tidak akan menjadi pertanyaan dalam 2 tahun.”

(aqr/adr)