Pepsi, P&G, American Airlines Cs Mulai Teriak Dampak Ngeri Tarif Trump
Ekonomi

Pepsi, P&G, American Airlines Cs Mulai Teriak Dampak Ngeri Tarif Trump

Koranriau.co.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Pepsi, Procter & Gamble (P&G), Chipotle, American Airlines dan perusahaan besar lainnya di Amerika Serikat (AS) mulai teriak dampak kebijakan tarif Presiden Donald Trump terhadap bisnis mereka.

Perusahaan-perusahaan besar di AS membunyikan alarm bahaya tentang tarif Trump, dengan menyebut kebijakan perdagangan AS yang tidak menentu menyebabkan konsumen mengurangi pembelian burito hingga tiket pesawat.

Sikap konsumen mengerem belanja ini akan meningkatkan biaya bagi bisnis, serta membuat perencanaan investasi di masa mendatang menjadi mustahil.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keputusan kebijakan yang tidak menentu ini, bersama dengan perlambatan daya beli, telah menjadi mimpi buruk bagi perusahaan-perusahaan besar di AS. Mereka pun mulai menyinggung dampak tarif saat melaporkan kinerja keuangan kuartalan belakangan ini.



Dalam pernyataan publik perdana mereka soal tarif meski tidak terang-benderang menunjuk hidung Trump, masing-masing perusahaan mengisyaratkan bahwa pajak impor merugikan konsumen dan ekonomi AS.

“Kami memperkirakan lebih banyak volatilitas dan ketidakpastian, terutama yang terkait dengan perkembangan perdagangan global, yang kami perkirakan akan meningkatkan biaya rantai pasok kami,” kata CEO PepsiCo Ramon Laguarta dalam sebuah pernyataan, dikutip CNN Business, Jumat (25/4).

Pepsi pun menurunkan prospek laba setahun penuhnya.

Chipotle melaporkan penurunan pertama dalam penjualan kuartalan di toko-toko yang telah buka setidaknya selama satu tahun sejak pandemi Covid-19. Jaringan restoran cepat saji raksasa AS ini mengatakan tarif akan menaikkan biaya bahan-bahan impor, seperti daging sapi dari Australia hingga alpukat dari Peru.

“Kekhawatiran seputar ekonomi adalah alasan utama konsumen mengurangi frekuensi kunjungan restoran pada kuartal lalu,” kata CEO Chipotle Scott Boatwright dalam panggilan telepon dengan para analis.

P&G yang merupakan produsen barang rumah tangga besar AS juga memangkas panduan penjualannya untuk tahun ini, seraya mengatakan tarif kemungkinan akan menyebabkan harga sabun cuci, sampo hingga pewangi buatan mereka naik.

“Tarif pada dasarnya bersifat inflasi,” kata CEO P&G Jon Moeller dalam sebuah wawancara di CNBC pada Kamis lalu.

Ia mengatakan harga produk-produk P&G kemungkinan akan naik mulai Juli. Perusahaan juga akan berupaya mengubah beberapa formula produknya untuk mengimbangi dampak tarif.

Sementara itu, American Airlines mengatakan konsumen berpenghasilan rendah akan menunda perjalanan dengan pesawat. Mereka juga mengumumkan akan membebankan biaya pesawat baru kepada konsumen.

Wakil ketua American Airlines Steve Johnson mengatakan kepada analis bahwa warga AS, khususnya yang berpenghasilan rendah akan mengurangi perjalanan dengan pesawat.

“Kami yakin sebagian besar pelanggan kami yang paling sensitif terhadap harga, yang perjalanannya paling bersifat sukarela,” ucapnya.

Tarif dan tekanan ekonomi memang merugikan bisnis maskapai. American Airlines, Delta, Southwest, dan Alaska Air telah menarik panduan keuangan mereka untuk tahun ini, dengan alasan ketidakpastian ekonomi.

Perhotelan dan industri yang bergantung pada pariwisata juga terdampak oleh berkurangnya jumlah orang yang bepergian ke AS.

Hasil survei berkala bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) terhadap bisnis di seluruh negeri menunjukkan sektor pariwisata dan perhotelan melaporkan berkurangnya jumlah wisatawan dari Kanada, sebagian sebagai respons terhadap kebijakan Trump. Pebisnis hotel AS juga was-was turis dari Eropa dan China pada musim panas mendatang juga turun.

“Perjalanan dari Kanada menurun drastis, dan responden khawatir perjalanan musim panas dari Eropa dan Tiongkok juga akan terganggu karena reaksi negatif terhadap kebijakan tarif AS,” kata laporan The Fed.

Trump membuat kebijakan tarif yang berpeluang memprovokasi perang dagang dengan negara lain, terutama China.

AS mengenakan tarif universal sebesar 10 persen pada hampir setiap barang impor dari negara lain, ditambah tarif yang lebih tinggi untuk barang-barang tertentu. Trump juga memukul China dengan tarif 145 persen, yang pada dasarnya dinilai analis sebagai bentuk embargo perdagangan terhadap negara berekonomi terbesar kedua dunia itu.

[Gambas:Video CNN]

(pta)


Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250427104003-92-1223139/pepsi-pg-american-airlines-cs-mulai-teriak-dampak-ngeri-tarif-trump

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *