Nasional

Pejabat Trump Alihkan Tanggung Jawab atas Kebocoran Obrolan Signal ke Menteri Pertahanan

Koranriau.co.id-

Pejabat Trump Alihkan Tanggung Jawab atas Kebocoran Obrolan Signal ke Menteri Pertahanan
Sejumlah pejabat tinggi keamanan nasional dalam pemerintahan Donald Trump  membantah obrolan Signal yang membahas serangan militer AS di Yaman berisi informasi rahasia.(Media Sosial X)

BEBERAPA pejabat tinggi keamanan nasional dalam pemerintahan Presiden Donald Trump, dengan bantuan seorang senator Republik senior, mengalihkan tanggung jawab kepada Menteri Pertahanan Pete Hegseth terkait pengiriman informasi yang berpotensi diklasifikasikan dalam obrolan grup tentang serangan militer AS di Yaman, yang melibatkan seorang jurnalis.

Di bawah tekanan dari para senator Demokrat yang marah dalam sidang Komite Intelijen Senat, Direktur CIA John Ratcliffe dan Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard berulang kali membantah obrolan tersebut berisi informasi rahasia.

“Tidak ada informasi rahasia atau yang berkaitan dengan intelijen dalam grup obrolan itu,” kata Gabbard saat bersaksi di bawah sumpah. Ratcliffe juga dengan tegas membantah dalam berbagai kesempatan selama sidang pada hari Selasa.

Namun, ketika ditanya apakah rincian operasional sensitif mengenai serangan terhadap militan yang didukung Iran, yang diduga dikirim Hegseth ke grup tersebut, diklasifikasikan, kedua pejabat intelijen tersebut mengalihkan pertanyaan kepada Menteri Pertahanan.

“Terkait klaim dan tuduhan tentang paket serangan, informasi penargetan, atau hal-hal yang berkaitan dengan Departemen Pertahanan, seperti yang saya sampaikan, Menteri Pertahanan adalah otoritas klasifikasi utama yang menentukan apakah sesuatu diklasifikasikan atau tidak, dan sejauh yang saya ketahui dari laporan media, Menteri Pertahanan telah mengatakan bahwa informasi tersebut tidak diklasifikasikan,” kata Ratcliffe kepada para senator.

Ketika ditanya apakah informasi tersebut seharusnya diklasifikasikan, Gabbard menjawab, “Saya menyerahkan pertanyaan itu kepada Menteri Pertahanan dan Dewan Keamanan Nasional.”

Pernyataan mereka menunjukkan adanya jarak antara para pejabat intelijen dan Hegseth, yang merupakan salah satu anggota kabinet Trump yang paling kontroversial dan kurang berpengalaman. Grup obrolan yang dilaporkan The Atlantic sebagian besar membahas kebijakan luar negeri secara umum, termasuk pertimbangan mengenai serangan Maret—topik yang sensitif dan biasanya dijaga kerahasiaannya oleh pemerintah AS, tetapi kemungkinan besar tidak diklasifikasikan.

Namun, pesan Hegseth yang diduga memuat “rincian operasional serangan di Yaman, termasuk informasi tentang target, senjata yang akan digunakan AS, dan urutan serangan,” menjadi perhatian utama.

Beberapa pejabat pertahanan, baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun, mengatakan diskusi mengenai waktu serangan, target, atau sistem senjata selalu diklasifikasikan karena adanya risiko terhadap keselamatan personel militer AS jika rencana tersebut bocor lebih awal.

Signal, aplikasi perpesanan terenkripsi yang digunakan para pejabat, adalah aplikasi komersial yang tidak disetujui untuk pertukaran informasi rahasia.

Dalam satu momen selama sidang hari Selasa, Senator Republik Tom Cotton, ketua Komite Intelijen, menyela untuk menegaskan Gabbard dan Ratcliffe membedakan antara informasi intelijen militer yang diklasifikasikan di bawah kewenangan menteri pertahanan dan informasi yang dikumpulkan serta dikendalikan oleh komunitas intelijen sipil, seperti CIA.

“Mereka bersaksi—koreksi jika saya salah—bahwa tidak ada informasi rahasia milik komunitas intelijen,” kata Cotton.

“Itu benar,” jawab Ratcliffe dan Gabbard serempak. “Saya dapat kembali mengonfirmasi bahwa, sejauh yang saya ketahui dari komunikasi yang terkait dengan saya, tidak ada informasi rahasia,” tambah Ratcliffe.

Namun, seorang senator Demokrat dari meja sidang menyanggah, dengan menegaskan Ratcliffe dan Gabbard sebelumnya telah bersaksi tidak ada informasi rahasia sama sekali dalam pertukaran pesan tersebut.

Hegseth membantah pada Senin malam rencana perang telah dibahas dalam pesan teks, meskipun pemerintahan Trump sebelumnya mengakui pesan-pesan itu asli.

“Tidak ada yang mengirim pesan tentang rencana perang, dan itu saja yang bisa saya katakan,” kata Hegseth kepada wartawan saat ditanya mengapa detail tersebut secara tidak sengaja sampai ke Jeffrey Goldberg dari The Atlantic, setelah mendarat di Pangkalan Gabungan Pearl Harbor-Hickam di Hawaii. Menteri Pertahanan juga mengecam jurnalis tersebut, menyebutnya sebagai “penipu dan sangat tidak kredibel.”

Pada awalnya, Gabbard menolak menjawab secara langsung apakah ia termasuk dalam grup obrolan itu, dengan alasan adanya tinjauan yang sedang berlangsung dari Dewan Keamanan Nasional. Namun, ia kemudian memberikan jawaban berdasarkan ingatannya tentang obrolan tersebut.

Ratcliffe dan Gabbard sama-sama mengatakan bahwa mereka tidak mengingat adanya diskusi tentang perencanaan operasional, meskipun Gabbard kemudian mengakui bahwa ada “pembahasan umum tentang target.” Dalam pesan yang kemudian dikonfirmasi keasliannya oleh Dewan Keamanan Nasional, The Atlantic melaporkan bahwa Hegseth mengirimkan “informasi rinci tentang paket senjata, target, dan waktu serangan.”

Pada akhirnya, perdebatan ini mungkin bergantung pada interpretasi otoritas klasifikasi Hegseth sebagai Menteri Pertahanan. Hegseth memiliki wewenang untuk mendeklasifikasi informasi semacam itu, tetapi Ratcliffe mengatakan bahwa ia tidak mengetahui apakah hal itu telah dilakukan.

Baik Gabbard maupun Ratcliffe tidak secara langsung mengkritik Hegseth atau menyatakan bahwa mereka menyalahkannya atas kontroversi yang kini melanda kabinet presiden.

Ratcliffe, secara khusus, berusaha berhati-hati dengan menekankan bahwa Signal disetujui untuk digunakan di komputer pemerintah AS—termasuk oleh CIA—tanpa mengambil tanggung jawab atas pesan yang dikirim oleh Hegseth.

Namun, dalam satu momen, ia mengakui bahwa secara hipotetis, “pembahasan awal mengenai serangan seharusnya dilakukan melalui saluran rahasia.”

Sementara itu, Gabbard secara konsisten mengklaim bahwa ia tidak mengingat detail dari obrolan yang terjadi. (CNN/Z-2)

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/internasional/755448/pejabat-trump-alihkan-tanggung-jawab-atas-kebocoran-obrolan-signal-ke-menteri-pertahanan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *