Koranriau.co.id-

HARI pertama bulan Ramadan 1446 Hijrah jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025 Masehi. Umat Islam mengawali bulan suci Ramadan dengan kegembiraan dan kebahagiaan, serta terus meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT sehingga bisa meningkatkan ketakwaan kepada Sang Pencipta.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan ketika mengawali Ramadan, tidak semua perasaan yang menyertai setiap muslim memiliki satu frekuensi rasa yang sama. Mungkin saja ada yang merasakan kegembiraan yang melimpah, atau merasakannya standar saja, bahkan ada yang sudah memikirkan akhir Ramadan.
“Untuk bisa mendapati keistimewaan-keistimewaannya, terlebih banyaknya limpahan kemuliaan yang tentunya bagi kita yang insan beriman sudah pasti mengetahui dengan informasi yang terus berulang, setidaknya setiap tahun menjelang akan kemuliaan Ramadan, baik dari pagi, siang, sore, hingga malamnya,” kata Ustaz Adi melalui kanal Youtube-nya, Sabtu (1/3).
Doa pertama yang disampaikan, ditunjukkan, dipraktikkan, dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW sejak pertama kali menyaksikan hilal awal Ramadhan ialah, “Ya Allah, mohon hadirkan awal Ramadan kepada kami dengan penuh ketenteraman, kekuatan iman, kesehatan, keselamatan, dan dengan kekuatan Islam. Rabku dan Rabmu adalah Allah.”
MEMPERBAIKI DIRI
Standar penerimaan Ramadan adalah menghadirkan ampunan Allah untuk menunaikan rangkaian ibadah Ramadan dengan iman. Nabi Muhammad SAW menyampaikan, siapa pun yang menunaikan rangkaian puasa Ramadan, demikian juga salat tarawihnya, yang didasari dengan keimanan dilakukan karena Allah, dia memperbaiki dirinya.
Maka, yang pertama Allah anugerahkan ialah ampunan dari seluruh dosa yang pernah dia kerjakan selama hidupnya. “Kita memohon kepada Allah supaya semua tindakan perilaku yang kita kerjakan dalam Ramadan menjadi ibadah yang dilandasi iman. Kalaupun kita bekerja, niatkan ibadah, jadi kerjanya dengan iman. Sebab itu, orang yang bekerja pakai iman enggak mungkin korupsi karena meniatkan sebagai ibadah,” ungkapnya.
Bulan suci Ramadan juga menjadi ajang untuk meningkatkan keselamatan fisik, keselamatan pikiran, dan keselamatan jiwa, serta diharapkan bisa meningkatkan keimanan.
“Kita berdoa dari awal, mudah-mudahan saat menjalani Ramadan sehat sampai akhir, pikiran sehat, tenang, tidak banyak sesuatu yang mengganggu jiwa, nikmat bahagia, dan ikhlas karena Allah, bisa meningkat ibadah. Kemudian disertai dengan keadaan yang sehat, yang prima sampai akhir mengerjakan apa pun. Walaupun puasa, kerjanya tetap prima,” jelasnya. (Iam/H-2)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/ramadan/748385/pedoman-awali-ramadan-sesuai-tuntunan-nabi-muhammad