Koranriau.co.id-

Dalam berbahasa Inggris, kita mengenal dua jenis konstruksi kalimat utama: kalimat aktif (active voice) dan kalimat pasif (passive voice). Kalimat aktif menekankan pada pelaku yang melakukan tindakan, sementara kalimat pasif lebih berfokus pada tindakan itu sendiri atau objek yang dikenai tindakan. Pemahaman mendalam tentang passive voice sangat penting, baik untuk meningkatkan kemampuan menulis akademis, bisnis, maupun percakapan sehari-hari. Penggunaan yang tepat dapat membuat tulisan Anda terdengar lebih formal, objektif, dan memberikan variasi gaya bahasa yang menarik.
Kapan Sebaiknya Menggunakan Passive Voice?
Ada beberapa situasi spesifik di mana penggunaan passive voice lebih disarankan daripada active voice. Memahami konteks ini akan membantu Anda membuat pilihan yang tepat dan menghasilkan kalimat yang efektif.
1. Ketika Pelaku Tindakan Tidak Diketahui atau Tidak Penting: Seringkali, kita tidak tahu siapa yang melakukan suatu tindakan, atau identitas pelaku tersebut tidak relevan dengan informasi yang ingin disampaikan. Dalam kasus seperti ini, passive voice menjadi pilihan yang ideal. Contohnya, The window was broken last night (Jendela itu dipecahkan tadi malam). Kita tidak tahu atau tidak perlu tahu siapa yang memecahkan jendela tersebut; fokusnya adalah pada fakta bahwa jendela itu telah dipecahkan.
2. Ketika Ingin Menekankan Tindakan atau Objek: Jika Anda ingin memberikan penekanan lebih pada tindakan itu sendiri atau pada objek yang dikenai tindakan, passive voice adalah pilihan yang tepat. Contohnya, The Mona Lisa was painted by Leonardo da Vinci (Mona Lisa dilukis oleh Leonardo da Vinci). Dalam kalimat ini, fokus utamanya adalah pada lukisan Mona Lisa, bukan pada Leonardo da Vinci. Meskipun pelaku disebutkan, penekanannya tetap pada objek yang dikenai tindakan.
3. Dalam Tulisan Ilmiah dan Formal: Dalam penulisan ilmiah dan formal, objektivitas sangat dihargai. Passive voice sering digunakan untuk menghindari penggunaan kata ganti orang pertama (saya atau kami) dan untuk memberikan kesan yang lebih impersonal. Contohnya, The experiment was conducted according to established protocols (Percobaan dilakukan sesuai dengan protokol yang ditetapkan). Kalimat ini terdengar lebih objektif daripada We conducted the experiment according to established protocols.
4. Untuk Menghindari Menyalahkan Seseorang Secara Langsung: Dalam situasi yang sensitif, passive voice dapat digunakan untuk menghindari menyalahkan seseorang secara langsung. Contohnya, A mistake was made (Sebuah kesalahan telah dibuat). Kalimat ini lebih halus daripada You made a mistake (Kamu membuat kesalahan).
5. Ketika Pelaku Tindakan Sudah Jelas dari Konteks: Jika pelaku tindakan sudah jelas dari konteks, menyebutkannya secara eksplisit mungkin tidak perlu. Dalam kasus seperti ini, passive voice dapat digunakan untuk menghindari pengulangan. Contohnya, The suspect was arrested (Tersangka telah ditangkap). Dari konteksnya, sudah jelas bahwa polisi yang melakukan penangkapan.
Bagaimana Cara Membentuk Kalimat Passive Voice?
Membentuk kalimat passive voice melibatkan beberapa langkah penting. Berikut adalah panduan langkah demi langkah:
1. Identifikasi Objek dalam Kalimat Aktif: Langkah pertama adalah mengidentifikasi objek dalam kalimat aktif. Objek adalah kata benda atau frasa kata benda yang menerima tindakan dari kata kerja. Contohnya, dalam kalimat The cat chased the mouse (Kucing itu mengejar tikus), objeknya adalah the mouse.
2. Pindahkan Objek ke Awal Kalimat: Pindahkan objek dari kalimat aktif ke awal kalimat untuk menjadikannya subjek dalam kalimat pasif. Dalam contoh sebelumnya, the mouse akan menjadi subjek dalam kalimat pasif.
3. Gunakan Kata Kerja Bantu to be dalam Bentuk yang Tepat: Gunakan kata kerja bantu to be (am, is, are, was, were, be, being, been) dalam bentuk yang sesuai dengan tenses dan jumlah subjek. Dalam contoh kita, karena the mouse adalah tunggal dan tindakan terjadi di masa lalu, kita akan menggunakan was.
4. Gunakan Bentuk Past Participle dari Kata Kerja Utama: Gunakan bentuk past participle (kata kerja bentuk ketiga) dari kata kerja utama. Bentuk past participle dari chase adalah chased.
5. Tambahkan by (Opsional) Diikuti oleh Subjek Kalimat Aktif: Jika Anda ingin menyebutkan pelaku tindakan, tambahkan by diikuti oleh subjek dari kalimat aktif. Namun, ini bersifat opsional dan seringkali dihilangkan jika pelaku tidak diketahui, tidak penting, atau sudah jelas dari konteks. Dalam contoh kita, kita bisa menambahkan by the cat jika kita ingin menyebutkan kucing sebagai pelaku.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kita dapat mengubah kalimat aktif The cat chased the mouse menjadi kalimat pasif The mouse was chased (by the cat).
Contoh Kalimat Passive Voice dalam Berbagai Tenses
Passive voice dapat digunakan dalam berbagai tenses. Berikut adalah beberapa contoh:
1. Simple Present:
- Active: They build houses. (Mereka membangun rumah-rumah.)
- Passive: Houses are built. (Rumah-rumah dibangun.)
2. Present Continuous:
- Active: They are building a house. (Mereka sedang membangun sebuah rumah.)
- Passive: A house is being built. (Sebuah rumah sedang dibangun.)
3. Simple Past:
- Active: They built a house. (Mereka membangun sebuah rumah.)
- Passive: A house was built. (Sebuah rumah dibangun.)
4. Past Continuous:
- Active: They were building a house. (Mereka sedang membangun sebuah rumah.)
- Passive: A house was being built. (Sebuah rumah sedang dibangun.)
5. Present Perfect:
- Active: They have built a house. (Mereka telah membangun sebuah rumah.)
- Passive: A house has been built. (Sebuah rumah telah dibangun.)
6. Past Perfect:
- Active: They had built a house. (Mereka telah membangun sebuah rumah.)
- Passive: A house had been built. (Sebuah rumah telah dibangun.)
7. Simple Future:
- Active: They will build a house. (Mereka akan membangun sebuah rumah.)
- Passive: A house will be built. (Sebuah rumah akan dibangun.)
8. Future Perfect:
- Active: They will have built a house. (Mereka akan telah membangun sebuah rumah.)
- Passive: A house will have been built. (Sebuah rumah akan telah dibangun.)
9. Modal Verbs:
- Active: They can build a house. (Mereka bisa membangun sebuah rumah.)
- Passive: A house can be built. (Sebuah rumah bisa dibangun.)
Kesalahan Umum dalam Penggunaan Passive Voice
Meskipun passive voice adalah alat yang berguna, penting untuk menggunakannya dengan bijak dan menghindari kesalahan umum. Berikut adalah beberapa kesalahan yang perlu dihindari:
1. Penggunaan Passive Voice yang Berlebihan: Menggunakan passive voice terlalu sering dapat membuat tulisan Anda terdengar kaku, bertele-tele, dan sulit dibaca. Usahakan untuk menyeimbangkan penggunaan active voice dan passive voice agar tulisan Anda tetap menarik dan mudah dipahami.
2. Penggunaan Passive Voice Ketika Pelaku Tindakan Penting: Jika pelaku tindakan penting untuk dipahami, hindari menggunakan passive voice. Gunakan active voice untuk menyoroti pelaku dan tindakan yang mereka lakukan. Contohnya, alih-alih mengatakan The report was written (Laporan itu ditulis), lebih baik katakan John wrote the report (John menulis laporan) jika John adalah orang yang penting dalam konteks tersebut.
3. Penggunaan Passive Voice yang Tidak Jelas: Pastikan bahwa kalimat passive voice Anda jelas dan mudah dipahami. Hindari menggunakan kalimat yang ambigu atau membingungkan. Contohnya, alih-alih mengatakan Mistakes were made (Kesalahan telah dibuat), lebih baik katakan Mistakes were made by the team (Kesalahan telah dibuat oleh tim) jika Anda ingin memberikan informasi yang lebih spesifik.
4. Kesalahan dalam Penggunaan Kata Kerja Bantu to be: Pastikan Anda menggunakan kata kerja bantu to be dalam bentuk yang tepat sesuai dengan tenses dan jumlah subjek. Kesalahan dalam penggunaan kata kerja bantu dapat mengubah makna kalimat atau membuatnya terdengar tidak gramatikal.
5. Kesalahan dalam Penggunaan Bentuk Past Participle: Pastikan Anda menggunakan bentuk past participle yang benar dari kata kerja utama. Kesalahan dalam penggunaan bentuk past participle dapat membuat kalimat Anda terdengar tidak gramatikal.
Tips untuk Menguasai Passive Voice
Menguasai passive voice membutuhkan latihan dan pemahaman yang mendalam tentang aturan dan penggunaannya. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda:
1. Pelajari Aturan Dasar: Pelajari aturan dasar tentang cara membentuk kalimat passive voice dalam berbagai tenses. Pahami bagaimana cara menggunakan kata kerja bantu to be dan bentuk past participle dengan benar.
2. Latihan Mengubah Kalimat Aktif Menjadi Pasif: Latih mengubah kalimat aktif menjadi pasif dan sebaliknya. Ini akan membantu Anda memahami perbedaan antara kedua jenis konstruksi kalimat dan bagaimana cara menggunakannya dengan tepat.
3. Baca dan Analisis Contoh Kalimat: Baca berbagai jenis teks, seperti artikel, buku, dan laporan, dan analisis bagaimana passive voice digunakan dalam konteks yang berbeda. Perhatikan bagaimana penulis menggunakan passive voice untuk mencapai efek tertentu.
4. Minta Umpan Balik: Minta umpan balik dari guru, teman, atau kolega tentang penggunaan passive voice Anda. Mereka dapat memberikan saran dan koreksi yang berharga untuk membantu Anda meningkatkan kemampuan Anda.
5. Gunakan Sumber Daya Online: Manfaatkan sumber daya online, seperti situs web, forum, dan aplikasi, untuk belajar lebih lanjut tentang passive voice dan berlatih keterampilan Anda. Ada banyak sumber daya gratis yang tersedia yang dapat membantu Anda menguasai topik ini.
Passive Voice dalam Konteks Profesional
Dalam dunia profesional, kemampuan menggunakan passive voice dengan tepat sangat berharga. Berikut adalah beberapa contoh bagaimana passive voice dapat digunakan dalam berbagai konteks profesional:
1. Laporan Bisnis: Dalam laporan bisnis, passive voice sering digunakan untuk memberikan kesan yang lebih objektif dan impersonal. Contohnya, The sales figures were analyzed (Angka penjualan dianalisis) terdengar lebih profesional daripada We analyzed the sales figures (Kami menganalisis angka penjualan).
2. Surat Resmi: Dalam surat resmi, passive voice dapat digunakan untuk menghindari menyalahkan seseorang secara langsung atau untuk memberikan penekanan pada tindakan itu sendiri. Contohnya, Your application has been received (Lamaran Anda telah diterima) terdengar lebih sopan daripada We received your application (Kami menerima lamaran Anda).
3. Presentasi: Dalam presentasi, passive voice dapat digunakan untuk menyoroti hasil penelitian atau temuan penting. Contohnya, The results were presented in the following slides (Hasilnya disajikan dalam slide berikut) memberikan penekanan pada hasil penelitian, bukan pada orang yang menyajikannya.
4. Dokumentasi Teknis: Dalam dokumentasi teknis, passive voice sering digunakan untuk menjelaskan proses atau prosedur. Contohnya, The software is installed by following these steps (Perangkat lunak diinstal dengan mengikuti langkah-langkah ini) memberikan instruksi yang jelas dan mudah diikuti.
5. Komunikasi Internal: Dalam komunikasi internal, passive voice dapat digunakan untuk menyampaikan informasi penting tanpa menyalahkan siapa pun secara langsung. Contohnya, A new policy has been implemented (Kebijakan baru telah diterapkan) memberikan informasi tentang perubahan kebijakan tanpa menunjuk siapa yang bertanggung jawab atas perubahan tersebut.
Kesimpulan
Passive voice adalah alat yang berharga dalam bahasa Inggris yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Dengan memahami aturan dasar, menghindari kesalahan umum, dan berlatih secara teratur, Anda dapat menguasai passive voice dan menggunakannya dengan efektif dalam berbagai konteks. Ingatlah untuk selalu mempertimbangkan konteks dan tujuan Anda saat memilih antara active voice dan passive voice. Penggunaan yang tepat akan meningkatkan kualitas tulisan Anda dan membantu Anda berkomunikasi dengan lebih efektif.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang passive voice, Anda akan dapat menulis dengan lebih jelas, ringkas, dan profesional. Teruslah berlatih dan bereksperimen dengan berbagai jenis kalimat untuk mengembangkan gaya bahasa Anda sendiri dan menjadi penulis yang lebih percaya diri.
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/753380/passive-voice-cara-menggunakannya-dalam-bahasa-inggris