Koranriau.co.id-

PANGDAM XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Rudi Puruwito, mengecam kebiadaban kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang telah menyerang dan membakar guru dan tenaga kesehatan (nakes) serta rumah guru pada Jumat (21/3) lalu di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo.
Hal itu disampaikan Pangdam saat menjenguk para korban kekejaman OPM yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Marthen Indey (RSMI) Jayapura, Senin (24/3). Adapun para korban 7 orang yang saat ini berada di RSMI yaitu RLS (30), perempuan, NTT, guru, meninggal dunia, K (29), laki-laki, NTT, Guru, luka-luka, FL (32), laki-laki, NTT, guru, luka-luka, T (28), laki-laki, NTT, guru, luka-luka, P (30), perempuan, NTT, guru, luka-luka, I (27), perempuan, NTT, nakes, luka-luka dan F (32), perempuan, Sorong Papua, guru, luka-luka.
Saat di depan awak media, Pangdam menegaskan bahwa sejatinya gerombolan OPM adalah penindas masyarakat Papua karena telah mengakibatkan korban dari masyarakat Papua. Lebih lanjut beliau mengungkapkan saat penyerangan oleh OPM terhadap guru dan nakes yaitu pada Jumat (21/3) sore, secara tiba-tiba OPM menyerang dan membakar rumah guru.
Namun para guru berusaha menyelamatkan diri dibantu warga berhasil selamat dan kemudian dirawat di Puskesmas Anggruk. Sebelumnya OPM juga merusak alat komunikasi berupa SSB dan Starling. Melihat kampung mendapat ancaman OPM, sebagian besar masyarakat mengungsi.
Lebih lanjut, Pangdam mengatakan bahwa aparat keamanan TNI pada Sabtu (22/3) pagi, berhasil menguasai wilayah tersebut dalam rangka mengevakuasi para korban dan masyarakat. Hari Minggu (23/3) sekitar pukul 14.00 Wit ketujuh korban berhasil dievakuasi ke Jayapura, dan kemudian dibawa ke RSMI untuk mendapat perawatan. Jenazah RLS (30) saat ini masih di RSMI dan proses maupun tempat pemakaman menunggu pembahasan pihak keluarga maupun Pemda Yahukimo. Sedangkan 6 orang lainnya akan dirawat sampai normal dan sembuh.
Terkait perkembangan situasi terkini, Pangdam mengatakan bahwa saat ini aparat TNI telah berada di Distrik Anggruk dan masyarakat yang mengungsi telah berangsur kembali ke rumahnya masing-masing dan terdata 34 orang telah kembali ke kampung. Sampai saat ini, masih ditelusuri motif penyerangan sadis gerombolan OPM.
Terkait tuduhan bahwa para korban adalah intelijen militer, Mayjen TNI Rudi menegaskan bahwa para korban bukan TNI, dan bahkan masyarakat sudah mengetahui bahwa semuanya adalah guru dan nakes. Oleh karenanya, tuduhan OPM merupakan gaya atau trik OPM untuk mencari alasan membunuh masyarakat. “Itu kedok gerombolan OPM. Tidak masuk logika dengan alasan berjuang namun orang Papua juga dibunuh,” tutup Pangdam. (E-2)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/nusantara/755014/pangdam-xviicenderawasih-jenguk-korban-di-rumah-sakti