Operasi Pasar Pangan Murah Raup Untung Rp39,3 M

Jakarta, CNN Indonesia —

Program Operasi Pasar Pangan Murah (OPPM) 2025 yang dilaksanakan Badan Pangan Nasional (Bapanas) berhasil mencatat omzet sebesar Rp39,3 miliar hingga 21 Maret 2025.

Adapun program ini bertujuan untuk menekan harga pangan dan memastikan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau.

Berdasarkan data yang dirilis Bapanas, sejak dimulai pada 24 Februari 2025, OPPM telah mencapai 3.158 titik transaksi yang tersebar di 35 provinsi dan 465 kabupaten/kota. Sementara jumlah total konsumen yang telah dilayani mencapai 644 ribu orang, dengan total komoditas pangan yang terjual mencapai 2.731 ton.

Sekretaris Badan Pangan Nasional Sarwo Edhy mengatakan program ini berjalan sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga stabilitas pangan.

“Dapat kami laporkan, Operasi Pasar Pangan Murah 2025 sesuai dengan arahan Bapak Presiden, per tanggal 21 Maret 2025 ini telah terjual 2.731 ton berbagai komoditas pangan di 3.158 outlet. Beras SPHP menjadi komoditas dengan tingkat penjualan tertinggi yaitu 1.540 ton,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI, Senin (24/3).

Data yang dipaparkan menunjukkan bahwa beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) menjadi komoditas yang paling banyak terjual, mencapai 1.540 ton.

Selain itu, minyak goreng merek Minyakita juga mencatat angka penjualan signifikan sebesar 465.871 liter, diikuti oleh gula konsumsi 482.950 kilogram (kg), bawang putih 4.494 kg, dan daging kerbau beku 27.892 kg.

Sebagai informasi, program ini tak hanya menjangkau kota-kota besar namun juga menjangkau daerah-daerah yang mengalami kenaikan harga pangan signifikan.

OPPM dilakukan melalui berbagai mekanisme, termasuk sinergi dengan PT POS Indonesia, Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog, serta gerakan pasar murah yang bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha pangan lainnya.

[Gambas:Video CNN]

(del/agt)