Koranriau.co.id-

PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak menunjukkan tanda-tanda akan mengurangi tekanan terhadap Hamas di tengah putaran baru perundingan gencatan senjata. Serangan ke Gaza masih terus dilancarkan militer Israel.
Sementara itu, prospek terobosan dalam perundingan gencatan senjata tampak jauh. Pada Minggu waktu setempat, Netanyahu mengulangi tuntutannya agar Hamas melucuti senjata dan meninggalkan Gaza.
Netanyahu berjanji untuk meningkatkan tekanan kepada Hamas agar membebaskan 59 tawanan yang masih ditahan.
“Kami melakukannya di bawah tembakan, dan karena itu juga efektif,” ucap Netanyahu dikutip dari Al Jazeera.
Sikap Israel tersebut menjadi bagian dari serangkaian tuntutan baru yang diajukan terkait ketentuan perjanjian gencatan senjata tiga fase yang sebelumnya disepakati pada Januari lalu.
Menurut kesepakatan awal, setelah pembebasan sejumlah tawanan setiap minggu, kedua pihak sepakat untuk memasuki fase kedua guna membahas akhir perang secara permanen, pembebasan tawanan yang tersisa, dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.
Namun, Israel bersikeras Hamas harus membebaskan semua tawanan tanpa kejelasan komitmen untuk mengakhiri perang. Sementara itu, Hamas menolak tuntutan baru Israel tersebut.
Netanyahu juga mengatakan Israel akan berupaya untuk melaksanakan rencana pemindahan yang diusulkan Presiden AS Donald Trump untuk Gaza.
Pemimpin Hamas di Gaza, Khalil al-Hayya, mengatakan telah menyetujui proposal termasuk pembebasan lima tawanan Israel setiap minggu. Namun, dia mengatakan syarat untuk meletakkan senjata seperti yang dituntut Israel tidak akan dipenuhi. (M-3)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/internasional/756964/netanyahu-bergeming-prospek-gencatan-senjata-di-gaza-makin-jauh