Modal Rp 300 Ribu, Kini Penjual Keripik Tempe Sagu Ini Beromzet Rp 12 Juta
Makanan

Modal Rp 300 Ribu, Kini Penjual Keripik Tempe Sagu Ini Beromzet Rp 12 Juta

Koranriau.co.id-



Jakarta

Seorang penjual keripik tempe di Yogyakarta membagikan kisah suksesnya. Ia membuka usaha itu dengan modal Rp 300 ribu, kini beromzet Rp 12 juta per minggu.

Kisah sukses penjual makanan berhasil menginspirasi banyak orang. Salah satunya penjual keripik tempe sagu di Yogyakarta yang memiliki omzet fantastis per minggunya.

Mengutip informasi yang diberikan oleh channel YouTube Lempar Dadu (10/11), penjual keripik tempe itu adalah Jumiyati. Ia adalah pemilik Keripik Sagu Mbok Jirah yang rumah produksinya berada di Gulon, Bantul, Yogyakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumiyati menceritakan bagaimana awalnya memulai usaha keripik tempe. Ia meminjam modal dari ibunya sebesar Rp 300.000. Meski sempat diremehkan kalau usahanya hanya bertahan sebentar saja, Keripik Sagu Mbok Jirah itu bisa bertahan lama sampai sekarang.

“Dulu modal untuk belajar itu Rp 300 ribu, saya nyuruh si mbok (ibu) saya untuk dipinjamkan. Si mbok kan punya kelompok pengajian, dipinjam uang di situ dari si mbok,” kata Jumiyati.

Kisah sukses pengusaha keripik tempe sagu di YogyakartaKisah sukses pengusaha keripik tempe sagu di Yogyakarta Foto: YouTube Lempar Dadu

Awal produk keripik tempe sagu itu, Jumiyati juga tak berani banyak-banyak. Hanya 1-2 kilogram saja per bulannya. Permintaan mulai banyak ketika memasuki lebaran mencapai 160 kilogram.

“Paling banyak itu pas lebaran, sampai 160 kiloan,” ungkap Jumiyati.

Keripik tempe sagu yang diproduksi oleh Jumiyati juga menggunakan tempe sagu buatan sendiri. Setiap harinya, Jumiyati bisa menghabiskan 100 papan tempe sagu.

“Untuk tempe bikin sendiri, tempatnya di rumah saudara. Di sini tinggal produksi,” ujar Jumiati.

“100 papan tempe sagu ini bisa menghasilkan 130 kiloan keripik tempe,” jelasnya.

Kisah sukses pengusaha keripik tempe sagu di YogyakartaKisah sukses pengusaha keripik tempe sagu di Yogyakarta Foto: YouTube Lempar Dadu

Jumiyati juga mengungkapkan cara membuat keripik tempe tersebut. Tempe sagu itu diiris tipis-tipis, lalu dibumbui dengan marinasi bawang putih, kapulaga, daun jeruk, dan penyedap rasa.

Setelah itu dicelupkan ke adonan tepung beras dan telur, lalu digoreng dalam minyak panas. Proses menggorengnya juga masih menggunakan tungku kayu.

Penggunaan daun jeruk pada bumbu marinasi tempe ini ternyata bisa digunakan sebagai bahan pengawet alami. “Daun jeruk ini sebagai pengawet alami. Bisa tahan sampai 2 bulan,” tuturnya.

Usaha Jumiyati tentunya tak lepas dari kendala. Ia mengungkapkan kerap kali kendalanya ada pada bahan baku, karena sudah tidak ada lagi subsidi kacang kedelai dan harga minyak tidak stabil.

Memasuki era pandemi COVID-19, Juniyati juga mengalami krisis. Satu bulan pertama, Jumiyati berhenti memproduksi keripik tempe sagu itu. Ia sempat merasa terpuruk, karena ada 15 tenaga kerja di bawah naungannya.

Kisah sukses pengusaha keripik tempe sagu di YogyakartaKisah sukses pengusaha keripik tempe sagu di Yogyakarta Foto: YouTube Lempar Dadu

Jumiyati juga sempat diremehkan oleh orang-orang sekelilingnya, bahkan dituding menggunakan penglaris. “Tidak secara langsung mereka ngomong ke saya, jadi diomongin ke orang-orang katanya saya pakai ‘sesuatu’,” ungkapnya.

Omzet yang diterima oleh Jumiyati bisa mencapai Rp 12 juta per minggu. Tak mengherankan, karena dalam sehari bisa memproduksi hingga 130 kilogram keripik tempe sagu.

(yms/odi)

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/info-kuliner/d-7835005/modal-rp-300-ribu-kini-penjual-keripik-tempe-sagu-ini-beromzet-rp-12-juta

redaksiriau
Redaksi Riau Merupakan Jurnalis Part Time Dari Koran Riau yang bekerja di beberapa media skala nasional di indonesia
https://www.koranriau.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *