Koranriau.co.id-

PENELITIAN terbaru dari para ilmuwan di Amerika Serikat mengungkapkan organoid otak manusia yang dikenal sebagai mini-brains berhasil mengidentifikasi peran penting dari protein tersembunyi dalam perkembangan penyakit demensia. Temuan ini membawa harapan baru dalam pencarian terapi yang lebih efektif untuk menangani Alzheimer dan gangguan neurodegeneratif lainnya.
Mini-brains adalah struktur tiga dimensi yang diciptakan di laboratorium dengan menggunakan sel punca manusia. Organ mini ini memiliki kemampuan untuk meniru struktur dan aktivitas biologis dasar otak manusia. Para peneliti memanfaatkan mini-brains ini untuk menyelidiki proses degenerasi saraf yang sebelumnya sulit untuk diamati secara langsung dalam jaringan otak manusia yang hidup.
Dalam penelitian yang dipublikasikan National Geographic, tim peneliti menemukan bahwa sejumlah sel di mini-brains menunjukkan tanda-tanda penuaan dini. Sel-sel ini dikenal dengan sebutan sel senescent, yang berhenti membelah namun tetap bertahan hidup dan menghasilkan senyawa inflamasi berbahaya. Akumulasi sel tersebut dapat mengganggu jaringan otak sehat di sekitarnya dan mempercepat kerusakan saraf.
Tim ilmuwan yang terlibat dalam riset ini terdiri atas para ahli dari berbagai lembaga riset neurologi terkemuka di Amerika Serikat. Mereka menerapkan pendekatan molekuler serta observasi jangka panjang terhadap organoid otak untuk mengidentifikasi sinyal protein yang dilepaskan oleh sel senescent. Data yang dikumpulkan menunjukkan adanya hubungan kuat antara keberadaan sel-sel yang disebut “zombie” ini dengan gejala awal demensia.
Penelitian yang berlangsung selama dua tahun ini dipublikasikan pada awal tahun 2024. Temuan ini menjadi dasar bagi pendekatan baru dalam penanganan Alzheimer, yang fokus pada penargetan protein penyebab inflamasi serta memperlambat proses neurodegeneratif.
Penemuan ini sangat krusial, mengingat saat ini pengobatan Alzheimer masih berfokus pada pengurangan gejala, bukan pencegahan penyebab utama. Dengan memahami peran protein tersembunyi dan sel senescent, pengembangan obat yang lebih spesifik dan efektif menjadi lebih mungkin.
Dengan demikian, mini-brains tidak hanya membuka wawasan baru dalam pemahaman mengenai otak manusia, tetapi juga membawa harapan bagi jutaan orang yang menghadapi risiko atau gejala demensia. (National Geographic/Z-2)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/758844/mini-brains-ungkap-peran-protein-tersembunyi-dalam-awal-mula-demensia