Koranriau.co.id-

BROKER Octa mensponsori perpustakaan mini di sekolah-sekolah pedesaan Indonesia untuk memerangi buta huruf. Dalam waktu lima tahun, proyek itu akan memberikan manfaat bagi sekitar 1.800 siswa sekolah dasar yang akan mendapatkan akses gratis ke koleksi buku yang sesuai dengan usia mereka.
Financial market analyst Octa Broker Kar Yong Ang mengatakan, inisiatif itu berangkat dari kondisi buta huruf yang masih tinggi di antara siswa sekolah dasar di Indonesia.
“Karena 42% dari populasi negara ini tinggal di daerah pedesaan. Terbatasnya akses ke pembelajaran berkualitas dan harga buku yang tinggi menciptakan hambatan bagi anak-anak untuk menguasai keterampilan membaca yang kuat,” ujarnya melalui siaran pers, Kamis (20/2).
Program amal Octa dilaksanakan untuk mempromosikan literasi di kalangan siswa SD di Indonesia. Broker itu mensponsori instalasi perpustakaan kotak di sembilan sekolah dasar di berbagai daerah terpencil.
Untuk melaksanakan program tersebut, Octa bekerja sama dengan Yayasan Tunas Aksara, yayasan lokal yang telah menjalankan proyek ‘perpustakaan dalam kotak’ selama beberapa tahun untuk meningkatkan kualitas literasi dan pendidikan anak di seluruh Indonesia.
Proyek ‘Saya Suka Membaca’ atau ‘I love reading’ menyediakan perpustakaan kotak, yang masing-masing berisi lebih dari 125 buku dalam bahasa Indonesia. Terdapat buku bacaan di berbagai tingkatan sehingga tiap anak dapat menemukan beberapa buku yang sesuai dengan minat dan keterampilan membaca mereka.
“Setiap kotak perpustakaan dapat digunakan di tiap ruang kelas atau oleh seluruh sekolah untuk tahun-tahun mendatang,” jelas Kar Yong Ang.
Proyek kotak perpustakaan itu memperlihatkan komitmen jangka panjang broker Octa untuk amal yang fokus pada pendidikan dalam semua bentuknya. Octa percaya akuisisi pengetahuan dan pembelajaran berkelanjutan adalah kunci untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi komunitas lokal. (E-1)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/745725/memerangi-buta-huruf-di-pedesaan-lewat-perpustakaan-mini