Koranriau.co.id-

PANTAI Kuta sebagai ikon pariwisata di Bali diprediksi bakal ditinggalkan wisatawan mancanegara dan domestik. Kuta sebagai wajah pariwisata Bali di mata dunia tampak kumuh. Kondisi ini akan membuat wisatawan beralih ke destinasi wisata di wilayah lain seperti Banyuwangi, Jawa Timur; Lombok, NTB; dan Labuan Bajo, NTT.
Pantauan Media Indonesia, Jumat (14/2) pagi Pantai Kuta tampak seperti sebuah kampung yang kotor dan tak terawat. Kondisi pedestrian atau tempat pejalan kaki yang hancur, abrasi pasir pantai, dan dinding penahan abrasi yang rusak membuat keindahan Kuta redup.
Pantai Kuta yang sebelumnya berupa hamparan pasir putih yang bersih kini hilang. Kontur tanah atau pasir di bibir pantai tampak terjal dan miring. Kini melihat kondisi Pantai Kuta seperti melihat pantai yang tak pernah diketahui orang.
Kondisi Pantai Kuta diperparah dengan pemandangan tak biasa. Karena pedagang setempat membangun kios-kios panggung darurat dari bambu dan kayu bekas dari sampah kiriman.
Kemudian mereka juga menumpuk karung berisi pasir di atasnya. Tempat darurat ini didirikan di atas batu dinding penahan abrasi, dengan tujuan wisatawan bisa duduk di atasnya kemudian menghadap ke Pantai Kuta sembari menikmati sunset. Dengan kondisi seadanya, tampak 1-2 turis terpaksa duduk sembari menikmati pantai dan sunset. Berbagai minuman ditawarkan. Antusias turis tak semasif sebelumnya saat pantai Kuta masih menawan.
“Kondisi seperti ini sudah kami alami selama beberapa tahun. Agar turis duduk di sini ya kami inisiatif bangun tempat darurat seperti ini,” kata pedagang bernama Wayan Jen.
Beberapa pedagang lain menambahkan, kondisi Pantai Kuta memprihatinkan seperti pasar loak. Sejak ditata dengan dana ratusan miliar rupiah justru wajah pantai ini kian hancur. Di antaranya seperti abrasi yang makin menggila dan pedestrian yang hancur. Ia berharap pemerintah Kabupaten Badung dan Provinsi Bali segera memikirkan solusinya sebelum akhirnya wisatawan meninggalkan Kuta.
Mereka mengisahkan, kondisi parah di Pantai Kuta telah terjadi pada 2022. Sejak dipasang breakwater dan dibangun pedestrian, justru kondisi pantai ini makin hancur. Ia menyampaikan abrasinya kini semakin jauh dan membuat Kuta tak seindah sebelumnya. Pantai Kuta hancur diterjang gelombang tinggi dan abrasi pada akhir 2022. Ketinggian gelombang saat itu mencapai 2,5 meter hingga 4 meter memporak porandakan wajah Pantai Kuta.
Selain itu, sampah kiriman membanjiri Kuta, Legian, Seminyak. dan Jimbaran setiap musim penghujan. Hingga saat ini, pemerintah belum mampu mencari solusi menyelesaikan ancaman ini. Jika berlarut, Pantai Kuta bakal ditinggalkan wisatawan dan berdampak pada industri pariwisata di wilayah Kuta, Badung, Bali. (OL/J-3)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/nusantara/743673/kumuh-dan-kilaunya-kian-redup-pantai-kuta-mulai-ditinggalkan-turis-