KPK Ulik Aliran Korupsi Taspen ke Insight Investment Management

KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus dugaan rasuah terkait investasi fiktif di PT Taspen (Persero). Karyawan PT Insight Investment Management (IIM) Camar Remoa (CR) diperiksa penyidik pada Rabu, 26 Maret 2025.

“(Saksi CR) hadir, materinya terkait transaksi efek yg menjadi underlying Reksadana PT IIM,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto melalui keterangan tertulis, Rabu (26/3).

KPK enggan memerinci total uang Taspen yang diserahkan ke IIM untuk dikelola. Keterangan Camar sudah dicatat untuk kebutuhan penyidikan perkara.

Baca juga : KPK Endus Penyalahgunaan Wewenang di Taspen dan IIM

“Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK,” ucap Tessa.

KPK menahan Direktur Utama (Dirut) nonaktif PT Taspen (Persero) Antonius NS Kosasih (ANSK) dan eks Direktur Utama PT Insight Investment Management (IIM) Ekiawan Heri Primaryanto (EHP). Keduanya merupakan tersangka dalam kasus ini.

Dugaan rasuah dalam kasus ini terjadi ketika Taspen menempatkan investasi Rp1 triliun pada reksa dana RD I-Next G2 yang dikelola oleh Insight Investment Management. Namun, keputusan itu malah membuat negara merugi Rp200 miliar.

Baca juga : KPK Minta 5 Saksi Jelaskan Aliran Investasi Taspen

Uang Rp1 triliun itu disebar ke sejumlah investasi yang dikelola Insight Investment Management. Sebanyak Rp78 miliar dikelola oleh perusahaan itu.

Lalu, sebanyak Rp2,2 miliar diurus oleh PT VSI. Kemudian, Rp102 juta dikelola oleh PT PS, terus, Rp44 juta masuk ke PT SM.

Pengelolaan uang itu diduga bagian dari pelanggaran hukum untuk menguntungkan diri sendiri atau korporasi. Padahal dana itu semestinya tidak boleh dikeluarkan. (Can/P-3)