Koranriau.co.id-

SEJAK penemuan metana di Mars, para ilmuwan bertanya-tanya apakah Planet Merah mungkin menyimpan kehidupan. Kini, para peneliti mengetahui di mana harus mencari: jauh di bawah permukaan dataran luas di Mars.
Misteri metana di Mars telah membingungkan ilmuwan selama bertahun-tahun. Rover di permukaan planet telah mengamati fluktuasi musiman metana, tetapi satelit yang mengorbit tidak menemukan jejak signifikan dari molekul tersebut. Variabilitas ini menjadi petunjuk menarik, mungkin ada jenis kehidupan tertentu di Mars.
Secara umum, Mars tampak tidak layak huni. Suhu permukaannya biasanya jauh di bawah titik beku, hampir tidak memiliki atmosfer, dan sinar kosmik serta matahari yang mematikan terus membombardir planet ini. Meskipun Mars purba pernah memiliki lautan dan iklim yang lebih hangat, kecil kemungkinan kita akan menemukan makhluk hidup di atau dekat permukaannya.
Namun, kita bisa melihat Bumi untuk mencari habitat potensial bagi kehidupan di Mars. Di Bumi, kehidupan telah berkembang di berbagai kondisi ekstrem, mulai dari atmosfer atas hingga mil di bawah permukaan. Kehidupan juga menemukan berbagai cara untuk mendapatkan energi dari lingkungan, termasuk melalui fotosintesis dan proses lain yang lebih unik.
Salah satunya adalah metanogen, makhluk yang “memakan” hidrogen dan mengeluarkan metana sebagai produk limbah. Organisme ini menjadi kandidat utama untuk kemungkinan kehidupan di Mars, mengingat bukti kemunculan dan hilangnya metana secara berkala di planet tersebut.
Dalam makalah terbaru yang diajukan ke jurnal Astrobiology, para ilmuwan menjelajahi lingkungan di Bumi yang mirip dengan kondisi Mars untuk mencari metanogen yang dapat bertahan di kondisi serupa.
Penelitian ini mengelompokkan habitat potensial Mars ke dalam tiga kategori: pertama, retakan mikroskopis di kerak Bumi yang mengandung cairan dalam jumlah kecil, serupa dengan kondisi di kerak Mars. Kedua, danau air tawar yang terkubur di bawah gletser atau lapisan es kutub, seperti yang mungkin ada di bawah tutup es selatan Mars. Ketiga, cekungan laut dalam yang sangat asin dan minim oksigen, yang meniru kemunculan air musiman di lereng kawah Mars.
Metanogen telah ditemukan di semua lingkungan ini di Bumi, tetapi penelitian terbaru memetakan suhu, kadar garam, dan pH di lokasi tersebut untuk menyaring spesies yang mampu bertahan dalam kondisi mirip Mars. Mereka juga meneliti ketersediaan hidrogen molekuler, sumber makanan utama bagi metanogen di Bumi dan potensi kehidupan di Mars.
Penelitian ini mengidentifikasi bahwa keluarga Methanosarcinaceae dan Methanomicrobiaceae memiliki fleksibilitas tertinggi, dengan spesies yang dapat bertahan dalam berbagai kondisi seperti di Mars.
Selanjutnya, para peneliti memeriksa data tentang Mars. Meskipun informasi masih terbatas, terutama tentang kondisi di bawah permukaan, data yang tersedia cukup untuk memetakan lokasi yang mungkin memiliki air cair—syarat utama bagi kehidupan, termasuk metanogen.
Penelitian menunjukkan Acidalia Planitia, dataran luas di belahan utara Mars, memiliki kondisi paling memungkinkan. Namun, suhu di sana hanya cukup hangat untuk mendukung air cair pada kedalaman 4,3 hingga 8,8 kilometer. Para peneliti percaya suhu, salinitas, pH, dan ketersediaan hidrogen di lokasi ini memiliki peluang terbaik untuk mendukung kehidupan seperti metanogen di Bumi. (space/Z-3)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/teknologi/730953/kehidupan-tersembunyi-di-mars-studi-baru-menggali-potensi-habitat-mikroba