Koranriau.co.id-
Jakarta –
Makanan berlemak banyak ditemukan dalam daging dan produk sampingan hewani, seperti keju dan susu. Ada beberapa tanda utama yang menunjukkan bahwa Anda mengonsumsi terlalu banyak lemak jenuh.
Ahli jantung dan pendiri Step One Foods, Dr. Elizabeth Klodas, MD, FACC, merinci beberapa tanda peringatan tersebut dan menjelaskan beberapa efek jangka panjang dari mengonsumsi terlalu banyak lemak yang dapat diderita tubuh.
Berikut paparannya seperti dilansir Eat This Not That:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Berat badan bertambah
Lemak memasok kalori dua kali lebih banyak daripada karbohidrat atau protein. Hal ini membuat berat badan Anda bertambah.
Sebagai konteks, lemak menyediakan sembilan kalori per satu gram, sedangkan karbohidrat dan protein sama-sama menyediakan empat kalori per gram.
2. Kadar kolesterol meningkat
![]() |
Orang yang mengonsumsi lemak jenuh dalam jumlah berlebihan cenderung menunjukkan peningkatan kadar kolesterol LDL. Kolesterol LDL juga dikenal sebagai jenis kolesterol jahat.
Mereka yang mengikuti diet keto sangat rentan memiliki kadar LDL yang lebih tinggi dari normal karena mereka mengonsumsi lemak.
3. Napas berbau tidak sedap
“Jika Anda menggunakan lemak sebagai sumber energi utama, Anda memproduksi keton, yang menyebabkan Anda mengeluarkan bau napas yang tidak sedap,” kata Klodas.
Banyak orang yang menjalani diet tinggi lemak dan sangat mengurangi asupan karbohidrat perlu menggosok gigi beberapa kali sehari untuk mengurangi efek samping ini.
4. Pencernaan tidak nyaman
![]() |
Jika makanan Anda tinggi lemak, kemungkinan besar Anda tidak mengonsumsi banyak sayuran, buah, atau biji-bijian utuh, yang semuanya merupakan sumber serat yang baik.
Diet rendah serat dapat menyebabkan sembelit dan masalah pencernaan lainnya. Ini juga merupakan efek samping umum bagi mereka yang makan terlalu banyak daging.
5. Sering kembung
Klodas mengatakan bahwa lemak jenuh dan lemak trans sama-sama diketahui menyebabkan peradangan dalam tubuh, yang dapat membuat Anda merasa kembung dan lesu, di antara hal-hal lainnya.
Efek samping jangka panjang
Jika Anda lebih suka mengonsumsi makanan yang tinggi lemak, seperti daging, jenis ikan tertentu, dan bahkan kacang-kacangan daripada mengonsumsi berbagai jenis makanan yang seimbang seperti sayuran berdaun hijau, buah, dan biji-bijian utuh, Anda bisa kekurangan beberapa vitamin dan mineral penting.
Hal lain yang diperingatkan Klodas adalah perubahan biokimia bawaan tubuh. Jika Anda secara teratur mengonsumsi makanan padat kalori atau makanan yang tinggi lemak dan menyadari bahwa berat badan Anda bertambah, Anda dapat meningkatkan risiko terkena resistensi insulin. Hal itu dapat menyebabkan diabetes tipe 2, penyakit hati berlemak, dan hipertensi.
Selain itu, mengonsumsi terlalu banyak makanan lemak secara terus-menerus juga dapat meningkatkan risiko penyakit kanker.
“Studi yang mengamati kebiasaan makan berbagai populasi dan metrik kesehatan menunjukkan hubungan yang konsisten antara asupan lemak tinggi dan tingkat kanker keseluruhan yang tinggi,” katanya.
Artikel ini telah tayang di CNBC Indonesia dengan judul 5 Tanda Tubuh Anda Overdosis Makanan Berlemak
(adr/adr)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/info-sehat/d-7835910/hati-hati-ini-5-tanda-tubuh-kelebihan-asupan-makanan-berlemak