Es Jeruk Nipis Polos Dijual Rp 36 Ribu, Bikin Kaget Pembelinya

Jakarta –

Bazar Ramadan kembali mencuri perhatian karena ada kreasi es yang dijual dengan harga mahal. Netizen ini harus membayar Rp 36 ribuan untuk segelas es jeruk nipis.

Setiap Ramadan tiba, banyak penjual makanan dan minuman musiman yang turut meramaikan momen. Pilihan makanan dan minuman yang ditawarkan juga beragam, bahkan ada yang memiliki keunikan.

Bazar Ramdan itu pasti dipenuhi dengan penjual takjil dan es yang segar. Salah satu kreasinya ada penjual es jeruk nipis yang asam manis.

Dilansir dari The Sun MY (18/3), es jeruk nipis itu ditawarkan oleh seorang penjual di bazar Ramadan yang berlokasi di Jalan Tunku Abdul Rahman, Kuala Lumpur, Malaysia. Sang penjual menawarkan es itu dengan nama ‘limau asam boi’.

Es jeruk nipis itu ditawarkan oleh sang penjual dengan harga RM 10 (Rp 36.951) per gelasnya. Untuk harga minuman di bazar, tentu saja terbilang mahal.

Apalagi jika melihat tampilan es jeruk nipis yang tampak polos tersebut. Segelas es jeruk yang dibeli oleh netizen dengan akun TikTok @mok.we60 itu tampak keruh yang berasal dari air jeruk nipisnya.

Tak ada yang spesial dengan sajian es jeruk nipis tersebut. Bahkan, tak terlihat adanya tambahan jelly yang biasanya digunakan para penjual minuman untuk mempercantik tampilan minuman.

Netizen itu tentunya kesal karena harus membayar es jeruk nipis itu dengan harga yang tinggi. Menurut klaim sang netizen, penjual itu tak menjawab ketika ia menanyakan soal harga.

Justru sang penjual langsung menuangkan minuman ke dalam gelas plastik. Setelah itu, barulah harganya disebutkan sebesar RM 10 (Rp 36.951).

Netizen itu agak terkejut ketika mengetahui harganya. Namun, ia tetap membayarnya karena takut akan terjadi konflik jika akhirnya tidak jadi membeli.

Karena kesal, netizen itu mengunggah momen ini ke video TikTok. Ia juga menuliskan keterangan, “Jual minuman ini bisa naik haji. Harganya Rp 36 Ribu 1 gelas. Ini di penjual di Jalan TAR.”

Netizen ini juga mendapatkan desas-desus mengenai kualitas minuman yang ditawarkan. Banyak yang menuduh beberapa pedagang daerah tersebut menggunakan air ledeng alih-alih air matang. Tentu saja ini berpotensi melanggar peraturan keamanan pangan.

Banyak netizen lain yang juga memiliki pengalaman serupa dan akhirnya melaporkan ke Kementerian Perdagangan Dalam Negeri dan Biaya Hidup Kuala Lumpur (KPDNWPKL). Sejauh ini sudah ada 4 aduan pelanggan, termasuk video terkait es jeruk nipis.

(yms/odi)