Koranriau.co.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan sekaligus Menteru Keuangan era Jokowi, Bambang Brodjonegoro yakin Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bakal bergabung dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan tetap royal dalam membagikan dividen.
Hal itu ia sampaikan merespons Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah setelah Danantara diluncurkan. Menurut menteri keuangan periode 2014-2016 ini, pelemahan IHSG lantaran investor mungkin khawatir BUMN yang biasanya memberikan dividen besar akan menurunkan jumlah dividennya.
“Memang ada mispersepsi saya lihat, misalkan kekhawatiran dari investor saham, misalkan perusahaan-perusahaan BUMN yang biasanya ngasih dividen yang cukup generous untuk investor barangkali akan menurunkan. Padahal saya yakin itu tidak menjadi bagian dari strategi,” katanya ditemui di Sopo Del Tower Jakarta, Selasa (25/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tetap kepentingan investor minoritas, investor yang masuk ke pasar saham tetap akan jadi perhatian dari seluruh perusahaan BUMN yang Tbk,” sambungnya.
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan modal Danantara akan berasal dari BUMN yang akan masuk ke dalamnya. Secara sederhana katanya terjadi pengalihan dari kepemilikan saham BUMN yanya tadinya dipegang Kementerian BUMN atas nama pemerintah menjadi Danantara yang juga atas nama pemerintah.
Terkait hasil efeisiensi anggaran sebesar Rp300 triliun yang bakal dialokasikan ke Dananatara, ia menyebut dana tersebut bukan untuk modal Danantara, melainkan untuk investasi.
“Danantara diharapkan bisa melakukan investasi yang nanti sebagian bisa ikut mendorong pertumbuhan ekonomi dan agenda-agenda pembangunan yang sedang dilakukan oleh pemerintah,” katanya.
“Jadi maksudnya lebih ke sana, jadi tidak Rp300 triliun itu dijadikan modal Danantara. Ya modal Danantara adalah yang apa yang ada sekarang di BUMN. Jadi ya dijumlah semua, modalnya Pertamina, Telkom, Bank Mandiri dan semuanya lah,” sambungnya.
Prabowo meresmikan Danantara pada Senin (24/2) kemarin. Badan baru itu bakal mengelola aset-aset negara mulai saat ini.
Danantara berwenang mengelola sumber daya alam hingga aset-aset BUMN. Total aset di bawah pengelolaan (AUM) Danantara menembus US$980 miliar atau setara Rp15.978 triliun.
Untuk saat ini, Danantara membawahi tujuh BUMN raksasa. Mereka adalah adalah PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan MIND ID.
(pta/fby)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://cnnindonesia.com/ekonomi/20250225144803-532-1202284/eks-menkeu-yakin-bumn-tetap-royal-bagi-dividen-usai-dikelola-danantara