Ekonomi Jerman Terus Memburuk, Pengangguran di Mana-mana

Jakarta, CNN Indonesia —

Perekonomian Jerman terus memburuk. Negara raksasa Eropa ini masih gagal bangkit dari efek pandemi Covid-19.

Kantor Statistik Federal Jerman menyebut produksi domestik bruto (PDB) negara itu menurun 0,2 persen pada 2024. Pada 2023, PDB Jerman juga terkontraksi 0,3 persen.

Kepala Makroekonomi pan-European bank ING Carsten Brzeski menyebut produksi industri Jerman masih 10 persen lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.

Menurutnya, kondisi ini akan memburuk bila Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump jadi memberlakukan tarif impor.

“Berdampak pada investasi Jerman jika perusahaan-perusahaan memindahkan pabrik ke Amerika Serikat,” kata Brzeski dilansir CNN, Rabu (15/1).

Bank Sentral Jerman memprediksi stagnansi perekonomian akan berlanjut tahun ini. Mereka menyebut PDB Jerman, “Hanya mulai pulih perlahan selama tahun 2025.”

Memburuknya ekonomi Jerman juga tercermin dari krisis di perusahaan otomotif rakasasa Volkswagen. Pada Desember 2024, mereka mengumumkan perubahan kebijakan produksi di tanah air mereka.

Volkswagen melakukan PHK terhadap 35 ribu orang pekerja di Jerman. Perusahaan itu memindahkan produksi ke Meksiko.

Menurut Brzeski, ini adalah kali pertama sejak era 2000-an Jerman bergelut dengan angka pengangguran yang tinggi dan perekonomian merosot dua tahun berturut-turut.

“Harapannya siapa pun yang menjalankan pemerintahan baru akan memutuskan rencana jangka panjang untuk reformasi dan investasi perekonomian,” ujarnya.

PDB menjadi pertanda buruk bagi negara-negara Eropa yang sedang berjuang memulihkan kondisi ekonomi pascapandemi. Terlebih lagi mereka menghadapi keretanan hubungan dengan salah satu mitra kerja terbesar, Amerika Serikat.

Uni Eropa mencatat produksi industri di 20 negara pengguna mata uang euro naik tipis pada November 2024. Namun, pencapaian mereka masih 9 persen lebih rendah dibandingkan tujuh tahun lalu.

Konsultan ekonomi Eropa Adrian Prettejohn meyakini produksi masih akan lesu dalam beberapa bulan ke depan. “Selain itu, hambatan struktural yang dihadapi sektor otomotif Jerman akan membebani produksi industri zona euro untuk beberapa waktu mendatang.”

[Gambas:Video CNN]

(dhf/sfr)