Nasional

Doa Nurbuat Panduan dan Keutamaan dalam Berdoa

Koranriau.co.id-

Doa Nurbuat: Panduan dan Keutamaan dalam Berdoa
Ilustrasi(freepik)

Dalam khazanah spiritual Islam, terdapat beragam amalan dan doa yang diyakini memiliki keutamaan khusus. Salah satunya adalah Doa Nurbuat, sebuah doa yang populer di kalangan umat Muslim di berbagai penjuru dunia. Doa ini dikenal karena kandungan maknanya yang mendalam serta dipercaya memiliki banyak manfaat bagi siapa saja yang mengamalkannya dengan tulus dan penuh keyakinan. Mari kita selami lebih dalam mengenai Doa Nurbuat, mulai dari asal-usul, bacaan, keutamaan, hingga tata cara mengamalkannya.

Asal-Usul dan Sanad Doa Nurbuat

Mengenai asal-usul Doa Nurbuat, terdapat beberapa riwayat yang berbeda. Sebagian ulama berpendapat bahwa doa ini berasal dari Nabi Khidir AS, seorang nabi yang dikenal memiliki umur panjang dan ilmu yang luas. Riwayat lain menyebutkan bahwa doa ini diterima oleh Nabi Muhammad SAW melalui mimpi atau ilham. Namun, perlu diingat bahwa tidak ada sanad (rantai periwayatan) yang sahih dan mutawatir (diriwayatkan oleh banyak orang) yang secara langsung menghubungkan doa ini dengan Nabi Muhammad SAW. Meskipun demikian, Doa Nurbuat tetap diamalkan oleh banyak umat Muslim karena kandungan maknanya yang baik dan manfaat yang dirasakan oleh mereka yang mengamalkannya.

Penting untuk dicatat bahwa dalam Islam, keabsahan sebuah doa tidak hanya bergantung pada sanadnya, tetapi juga pada kandungan maknanya. Jika sebuah doa mengandung pujian kepada Allah SWT, permohonan kebaikan, dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran Islam, maka doa tersebut boleh diamalkan, meskipun tidak memiliki sanad yang kuat. Doa Nurbuat termasuk dalam kategori ini, karena kandungan maknanya yang sarat dengan pujian kepada Allah SWT dan permohonan perlindungan serta keberkahan.

Bacaan Doa Nurbuat dan Terjemahannya

Berikut adalah bacaan Doa Nurbuat dalam bahasa Arab beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia:

اَللّٰهُمَّ ذِى السُّلْطَانِ الْعَظِيْمِ وَذِى الْمَنِّ الْقَدِيْمِ وَذِي الْوَجْهِ الْكَرِيْمِ وَوَلِيِّ الْكَلِمَاتِ التَّامَّاتِ وَالدَّعَوَاتِ الْمُسْتَجَابَةِ عَاقِلِ الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ مِنْ اَنْفُسِ الْحَقِّ عَيْنِ الْقُدْرَةِ وَالنَّاظِرِيْنَ وَعَيْنِ الْجِنِّ الْاِنْسِ وَالشَّيَاطِيْنِ وَاِنْ يَّكَادُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَيُزْ لِقُوْنَكَ بِاَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُوْلُوْنَ اِنَّهُ لَمَجْنُوْنٌ وَمَاهُوَ اِلاَّذِكْرٌ لِّلْعَالَمِيْنَ وَمُسْتَجَابُ اْلقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَاوُدَ عَلَيْهِمَا السَّلَامُ الْوَدُوْدُ ذُوالْعَرْشِ الْمَجِيْدِ طَوِّلْ عُمْرِيْ وَصَحِّحْ جَسَدِيْ وَاقْضِ حَاجَتِيْ وَاَكْثِرْ اَمْوَالِيْ وَاَوْلَادِيْ وَحَبِّبْنِيْ لِلنَّاسِ اَجْمَعِيْنَ وَتَبَاعَدِ الْعَدَاوَةَ كُلَّهَا مِنْ بَنِيْ اٰدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ مَنْ كَانَ حَيًّا وَّيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكَافِرِيْنَ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن

 

Allahumma dzis sulthanil ‘adzim, wa dzil mannil qadim, wa dzil wajhil karim, wa waliyyil kalimaatit tammaati wad da’awaatil mustajaabaati ‘aaqilil hasani wal husaini min anfusil haqqi ‘ainil qudrati wan naazirina wa ‘ainil insi wal jinni wa in yakaadul ladziina kafaruu layuzliquunaka bi absharihim lammaa sami’udz dzikra wa yaquuluuna innahu lamajnuun wa maa huwa illa dzikrul lil ‘aalamiin wa mustajaabu luqmanal hakiimi wa waritsu sulaimana dawuda alaihimas salaamu al waduudu dzul ‘arsyil majiid thawwil ‘umrii wa shahih ajsadii waqdli haajatii waktsir amwaalii wa aulaadii wa habbibnii linnaasi ajma’in wa tabba’adil ‘adaa’ata kullahaa min banii aadama alaihis salaamu man kaana hayyan wa yahiqqal qaulu ‘alal kaafiriin wa qul jaa’al haqqu wa zahaqal baathilu innal baathila kaana zahuuqaa wa nunazzilu minal qur’aani maa huwa syifaa’uw wa rahmatul lil mu’miniin wa laa yaziiduz zhaalimiina illaa khasaaraa subhaana rabbika rabbil ‘izzati ‘ammaa yashifuun wa salaamun ‘alal mursaliin wal hamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin.

Terjemahan Bahasa Indonesia:

Ya Allah, pemilik kekuasaan yang agung, pemilik anugerah yang terdahulu, pemilik wajah yang mulia, penguasa kalimat-kalimat yang sempurna dan doa-doa yang mustajab, penahan Hasan dan Husain dari jiwa-jiwa yang haq, mata kekuasaan dan orang-orang yang memandang, dan mata manusia dan jin. Sesungguhnya orang-orang kafir itu hampir-hampir menggelincirkanmu dengan pandangan mereka tatkala mereka mendengar Al-Qur’an, dan mereka berkata: Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila. Dan Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh alam. Dan mustajabnya Luqmanul Hakim, dan Sulaiman telah mewarisi Daud, atas mereka berdua keselamatan. Yang Maha Pengasih, pemilik ‘Arsy yang mulia. Panjangkanlah umurku, sehatkanlah tubuhku, kabulkanlah hajatku, perbanyaklah harta dan anakku, jadikanlah aku dicintai oleh semua manusia, dan jauhkanlah semua permusuhan dari anak Adam alaihis salam, orang yang hidup dan pasti perkataan atas orang-orang kafir. Dan katakanlah: Telah datang kebenaran dan telah lenyap kebatilan. Sesungguhnya kebatilan itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. Maha Suci Tuhanmu Tuhan Yang Maha Perkasa dari apa yang mereka sifatkan. Dan keselamatan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam.

Keutamaan dan Manfaat Doa Nurbuat

Doa Nurbuat diyakini memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi siapa saja yang mengamalkannya dengan tulus dan penuh keyakinan. Beberapa keutamaan dan manfaat tersebut antara lain:

  • Perlindungan dari gangguan jin dan sihir: Doa Nurbuat dipercaya dapat melindungi seseorang dari gangguan jin, sihir, dan energi negatif lainnya.
  • Kesehatan dan umur panjang: Dengan membaca Doa Nurbuat, seseorang memohon kepada Allah SWT agar diberikan kesehatan dan umur yang panjang.
  • Kabulnya hajat: Doa ini juga diyakini dapat membantu mempercepat terkabulnya hajat atau keinginan seseorang.
  • Kecintaan dari orang lain: Membaca Doa Nurbuat dapat membuat seseorang lebih dicintai dan disayangi oleh orang lain.
  • Menghilangkan permusuhan: Doa ini juga dipercaya dapat menghilangkan permusuhan dan menciptakan kedamaian di antara manusia.
  • Keselamatan dari bencana: Dengan membaca Doa Nurbuat, seseorang memohon kepada Allah SWT agar dilindungi dari berbagai macam bencana dan musibah.
  • Kemudahan rezeki: Doa ini juga diyakini dapat membantu membuka pintu rezeki dan memudahkan seseorang dalam mencari nafkah.
  • Ketenangan hati: Membaca Doa Nurbuat dapat memberikan ketenangan hati dan pikiran, serta menjauhkan seseorang dari rasa cemas dan khawatir.

Perlu diingat bahwa keutamaan dan manfaat Doa Nurbuat tersebut hanya dapat diraih dengan mengamalkannya secara rutin, tulus, dan penuh keyakinan. Selain itu, penting juga untuk selalu berikhtiar dan berusaha semaksimal mungkin dalam mencapai apa yang diinginkan, karena doa tanpa usaha adalah sia-sia.

Tata Cara Mengamalkan Doa Nurbuat

Tidak ada tata cara khusus yang baku dalam mengamalkan Doa Nurbuat. Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan agar doa ini dapat diamalkan dengan lebih baik dan khusyuk:

  1. Waktu yang tepat: Doa Nurbuat dapat dibaca kapan saja, namun waktu-waktu yang paling utama untuk berdoa adalah setelah shalat fardhu, di sepertiga malam terakhir, atau pada saat-saat mustajab lainnya.
  2. Tempat yang bersih dan tenang: Sebaiknya membaca Doa Nurbuat di tempat yang bersih, tenang, dan jauh dari gangguan.
  3. Berwudhu: Sebelum membaca doa, sebaiknya berwudhu terlebih dahulu agar dalam keadaan suci.
  4. Menghadap kiblat: Saat membaca doa, sebaiknya menghadap kiblat.
  5. Membaca dengan khusyuk dan penuh keyakinan: Bacalah Doa Nurbuat dengan khusyuk, penuh penghayatan, dan keyakinan bahwa Allah SWT akan mengabulkan doa kita.
  6. Membaca secara rutin: Sebaiknya membaca Doa Nurbuat secara rutin, misalnya setiap hari setelah shalat fardhu atau pada waktu-waktu tertentu lainnya.
  7. Diiringi dengan amalan saleh lainnya: Agar doa lebih mustajab, sebaiknya diiringi dengan amalan saleh lainnya, seperti shalat sunnah, sedekah, membaca Al-Qur’an, dan berbuat baik kepada sesama.

Selain itu, penting juga untuk memahami makna dari setiap kalimat yang dibaca dalam Doa Nurbuat. Dengan memahami maknanya, kita dapat lebih menghayati doa tersebut dan memohon kepada Allah SWT dengan lebih tulus dan khusyuk.

Kontroversi dan Pandangan Ulama tentang Doa Nurbuat

Meskipun Doa Nurbuat banyak diamalkan oleh umat Muslim, terdapat beberapa kontroversi dan perbedaan pandangan di kalangan ulama mengenai doa ini. Sebagian ulama berpendapat bahwa Doa Nurbuat tidak memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Islam, karena tidak ada sanad yang sahih yang menghubungkannya dengan Nabi Muhammad SAW. Mereka juga mengkhawatirkan adanya unsur-unsur yang bertentangan dengan tauhid dalam doa tersebut.

Namun, sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa Doa Nurbuat boleh diamalkan karena kandungan maknanya yang baik dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran Islam. Mereka juga berpendapat bahwa manfaat yang dirasakan oleh mereka yang mengamalkan doa ini merupakan bukti bahwa doa ini memiliki keberkahan.

Perbedaan pandangan ini menunjukkan bahwa umat Muslim perlu berhati-hati dan bijaksana dalam mengamalkan Doa Nurbuat. Sebaiknya mengamalkan doa ini dengan pemahaman yang benar, tidak berlebihan, dan tidak meyakini bahwa doa ini memiliki kekuatan magis atau dapat menggantikan usaha dan ikhtiar. Selain itu, penting juga untuk selalu merujuk kepada Al-Qur’an dan Sunnah sebagai pedoman utama dalam beribadah dan berdoa.

Doa Nurbuat dalam Konteks Kehidupan Modern

Di era modern ini, dengan segala kesibukan dan tantangannya, Doa Nurbuat tetap relevan dan dapat menjadi sumber kekuatan spiritual bagi umat Muslim. Doa ini dapat menjadi pengingat akan kebesaran Allah SWT, sumber perlindungan dari segala macam keburukan, dan sarana untuk memohon keberkahan dalam hidup.

Namun, penting untuk diingat bahwa mengamalkan Doa Nurbuat tidak boleh hanya menjadi rutinitas tanpa makna. Doa ini harus diiringi dengan kesadaran diri, introspeksi, dan upaya untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik. Selain itu, doa ini juga harus menjadi motivasi untuk berbuat baik kepada sesama, membantu yang membutuhkan, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

Dalam konteks kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tekanan, Doa Nurbuat dapat menjadi oase spiritual yang menenangkan hati dan pikiran. Dengan mengamalkan doa ini secara rutin dan tulus, kita dapat merasakan kedamaian, ketenangan, dan keberkahan dalam hidup.

Kesimpulan

Doa Nurbuat adalah sebuah doa yang populer di kalangan umat Muslim dan diyakini memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Meskipun terdapat kontroversi mengenai asal-usul dan sanadnya, doa ini tetap diamalkan oleh banyak orang karena kandungan maknanya yang baik dan manfaat yang dirasakan oleh mereka yang mengamalkannya.

Dalam mengamalkan Doa Nurbuat, penting untuk melakukannya dengan tulus, penuh keyakinan, dan pemahaman yang benar. Selain itu, doa ini juga harus diiringi dengan amalan saleh lainnya dan upaya untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik. Dengan demikian, Doa Nurbuat dapat menjadi sumber kekuatan spiritual yang membawa keberkahan dan kedamaian dalam hidup kita.

Sebagai penutup, mari kita senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan untuk mengamalkan amalan-amalan yang baik dan bermanfaat, serta dijauhkan dari segala macam keburukan dan kesesatan. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.

Wallahu a’lam bish-shawab. (Z-2)

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/755186/doa-nurbuat-panduan-dan-keutamaan-dalam-berdoa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *