Koranriau.co.id-

PARAPAT, salah satu daerah wisata yang berada di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, diterjang banjir bandang pada Minggu (16/3) sore. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 13.00 hingga 17.40 WIB menyebabkan Sungai Batu Gaga di Bangun Dolok meluap dan membawa material lumpur serta batu ke pusat kota. Banjir bandang itu mengakibatkan sekitar 55 rumah warga mengalami kerusakan.
Fasilitas vital di Parapat pun lumpuh, menyebabkan kepanikan di kalangan warga. Sementara itu, Kawasan Terminal Sosor Saba dan sepanjang Jalan Sisingamangaraja terendam air hingga aktivitas di sekitarnya menjadi lumpuh.
Kapolsek Parapat AKP Manguni Wiria D. Sinulingga menyatakan, pihaknya segera mengamankan lokasi dan mengimbau masyarakat untuk menjauhi kawasan terdampak.
“Kami terus melakukan patroli dan pemantauan di area rawan serta mengingatkan masyarakat agar tetap waspada. Hingga saat ini, tidak ditemukan korban jiwa, namun kerugian material cukup signifikan,” kata AKP Manguni, Minggu (16/3) malam
Untuk mengurai kemacetan dan mencegah kecelakaan, Satlantas Polres Simalungun melakukan pengalihan arus lalu lintas di Simpang Palang, Pondok Bulu, Kecamatan Dolok Panribuan, mulai pukul 18.30 WIB. Kasat Lantas Polres Simalungun AKP Jonni FH Sinaga memimpin lima personel Satlantas dalam mengarahkan arus lalu lintas dari Pematang Siantar menuju Parapat melalui Simpang Palang ke Simpang Sitahuan, dan sebaliknya.
Berkat penanganan itu, situasi lalu lintas dilaporkan tetap aman dan lancar meski cuaca di lokasi masih hujan gerimis. Sejauh ini juga belum ada laporan adanya warga yang luka, tewas atau hilang akibat kejadian tersebut.
Parapat terletak di tepi timur Danau Toba, sebuah danau vulkanik terbesar di dunia dengan panjang 100 kilometer, lebar 30 kilometer, dan kedalaman hingga 508 meter. Daerah ini berada di ketinggian sekitar 900 meter di atas permukaan laut, menjadikannya rentan terhadap bencana alam seperti banjir bandang dan tanah longsor, terutama saat curah hujan tinggi. Pada November 2024, empat kabupaten di Sumut tercatat diterjang bencana serupa, mengakibatkan 14 orang tewas dan delapan lainnya hilang.
Kapolres Simalungun AKBP Choky Sentosa S. Meliala mengapresiasi langkah cepat yang diambil personel di lapangan. “Polres Simalungun akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mengatasi dampak banjir ini. Prioritas utama kami adalah keselamatan dan keamanan masyarakat, serta memastikan arus lalu lintas dapat kembali normal secepat mungkin,” ungkap AKBP Choky.
Hingga berita ini diturunkan, petugas gabungan dari Polres Simalungun bersama instansi terkait masih bersiaga di lapangan untuk memastikan kondisi tetap aman dan membantu warga yang membutuhkan. Patroli rutin dan pengawasan terus dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan banjir susulan.(M-2)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/nusantara/752733/banjir-bandang-terjang-parapat-55-rumah-rusak