Koranriau.co.id-

DZIKIR Petang adalah amalan zikir yang dibaca pada waktu sore menjelang malam, biasanya setelah Ashar hingga Maghrib.
Dzikir ini berisi bacaan pujian kepada Allah, doa perlindungan, serta permohonan ampunan, yang dianjurkan dalam Islam sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah dan mencari keberkahan serta perlindungan dari berbagai keburukan.
1. Membaca Ayat Kursi (1x)
Bacaan Arab
اللَّهُ لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۗ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۚ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Bacaan Latin
Allahu laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuum, laa ta’khudzuhu sinatuw walaa naum, lahu maa fissamaawaati wa maa fil-ardh, man dzalladzii yasyfa’u ‘indahu illaa bi-idznih, ya’lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhithuuna bisyai-im min ‘ilmihi illa bimaa syaa’, wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, wa laa ya’uduhu hifzhuhumaa, wa huwal ‘aliyyul azhiim.
Artinya
“Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa pun tentang ilmu-Nya kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi, Maha Besar.” (QS. Al-Baqarah: 255)
Keutamaannya
- Melindungi dari gangguan setan hingga pagi hari.
- Salah satu ayat teragung dalam Al-Qur’an.
2. Membaca Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas (3x)
Bacaan Arab
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Bacaan Latin
“Qul huwallahu ahad. Allahus shamad. Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam yakun lahu kufuwan ahad.“
Artinya
“Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan-Nya.“
Bacaan Arab
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Bacaan Latin
“Qul a’ūdzu birabbil-falaq. Min syarri mā khalaq. Wa min syarri gāsiqin iżā waqab. Wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad. Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad.”
Artinya
“Katakanlah (Muhammad), ‘Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh (fajar), dari kejahatan makhluk-Nya, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan wanita-wanita penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dari kejahatan pendengki ketika ia dengki.’”
Bacaan Arab
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَٰهِ النَّاسِ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Bacaan Latin
“Qul a‘ūdzu birabbin-nās. Malikin-nās. Ilāhin-nās. Min syarril-waswāsil-khannās. Allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās. Minal-jinnati wan-nās.“
Artinya
“Katakanlah (Muhammad), ‘Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia, Raja manusia, Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.’”
Keutamaannya
- Perlindungan dari kejahatan dan gangguan sihir.
- Dijaga dari marabahaya hingga pagi hari.
3. Sayyidul Istighfar (1x)
Bacaan Arab
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي، لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلٰى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ
Bacaan Latin
“Allahumma anta rabbi, laa ilaaha illa anta, khalaqtani wa ana ‘abduka, wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu, a’udzu bika min syarri maa shana’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbi, faghfir lii, fa-innahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta.”
Artinya
“Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau yang menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan selalu setia pada janji-Mu sebisaku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang telah kulakukan. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Maka ampunilah aku, karena sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.”
Keutamaannya
- Jika dibaca dengan ikhlas di sore hari lalu meninggal malam harinya, akan masuk surga.
4. Bacaan Dzikir Tambahan
Bacaan Latin
Subhanallah wa bihamdih, subhanallahil ‘azhim (100x)
Artinya
“Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung.“
Keutamaannya
- Mendapat pahala besar, seperti mengisi timbangan amal kebaikan.
Bacaan Latin
Hasbiyallahu laa ilaaha illa huwa ‘alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul ‘arsyil ‘azhim (7x)
Artinya
“Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan pemilik ‘Arasy yang agung.”
Keutamaannya
- Dijaga dari segala keburukan.
- Mendapat perlindungan Allah hingga pagi hari.
- Menjaga ketenangan hati dan menghilangkan rasa cemas.
- Mendapat pahala besar dan keberkahan dalam hidup.
- Menjadi bentuk syukur dan pengingat akan kebesaran Allah.
Dzikir petang dibaca pada waktu sore menjelang malam, yaitu setelah salat Ashar hingga sebelum Maghrib.
Waktu Ideal Membaca Dzikir Petang
- Setelah Ashar hingga sebelum Maghrib (waktu yang paling utama).
- Jika terlewat, bisa dibaca hingga awal malam.
Dzikir ini dianjurkan sebagai bentuk perlindungan diri, mendekatkan diri kepada Allah, dan mendapatkan ketenangan hati. Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk membiasakan dzikir pagi dan petang agar senantiasa dalam penjagaan Allah.
Dzikir petang mencakup bacaan seperti Ayat Kursi, Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, Sayyidul Istighfar, dan berbagai doa lainnya. Dengan rutin mengamalkannya, seorang Muslim akan merasakan ketenangan batin dan semakin dekat dengan Allah. (Z-4)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/748915/bacaan-dzikir-petang-lengkap-arab-latin-dan-keutamaannya