Pria Ini Tolak Kuliah di Amerika Serikat Demi Jualan Jajanan Kaki Lima

Jakarta –

Seorang mahasiswa dari perguruan tinggi bergengsi tolak melanjutkan studinya. Ia memilih menetap dan menjajakan makanan kaki lima dengan keuntungan menjanjikan.

Memiliki pendidikan yang tinggi selalu menjadi tolak ukur untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan. Banyak orang yang berbondong-bondong berusaha mencari kesempatan untuk bisa menginjakkan kaki di perguruan tinggi bergengsi.

Pendidikan yang bagus, pengajar yang kompeten, hingga peluang untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri bisa didapatkan dengan dasar sekolah yang bergengsi. Tetapi ada juga yang justru melepas kesempatan emas miliknya.

Mengutip South China Morning Post (26/4) seorang pria menjadi bukti nyata bahwa pendidikan dan sekolah bergengsi tidak membuatnya silau. Ia membuktikan bahwa tidak memilih kesempatan emas bukan berarti dirinya gagal.

Baca juga: Restoran Lewis Hamilton Bangkrut, 150 Pekerja Dirumahkan

Pria ini tinggalkan pendidikan tinggi S2 dan beasiswa PhD di Amerika Serikat. Foto: SCMP

Fei Yu yang berusia 24 tahun sebelumnya adalah mahasiswa strata dua di Fudan University, Shanghai, China. Bukan hal yang mudah baginya untuk diterima di Program Studi Kesehatan Masyarakat di sana melihat latar belakangnya yang datang dari keluarga miskin.

Namun pendidikannya berhenti pada tahun 2023 setelah Fei menyelesaikan tahun pertama untuk menyabet gelar Master. Alasannya Fei merasa ada tekanan tinggi dan sempat mengalami depresi karena insomnia dan gangguan pencernaan sebab stres yang diderita.

Berhentinya Fei dalam menyelesaikan strata duanya membuat pendaftaran beasiswa untuk kuliah di Amerika Serikat dibatalkan. Alih-alih kembali mendapatkan mimpinya, Fei justru memilih turun ke jalan dan menjadi penjual makanan kaki lima.

Tak jauh dari Sichuan University, Chengdu, China ia mendirikan kedai kaki lima. Di sana Fei menjajakan mashed potato yang tak disangka ramai dipadati mahasiswa pasca waktu perkuliahan selesai.

Ia memilih untuk fokus berjualan mashed potato kaki lima. Foto: SCMP

Bagi Fei pekerjaan ini juga tak terlalu buruk. Justru dengan berjualan kaki lima ia dapat menghasilkan uang sekitar Rp 1,6 juta – Rp 2,3 juta per hari dari makanan yang dijajakan.

“Aku tidak merasa malu sama sekali. Aku orang yang senang berkomunikasi dengan orang lain,” ungkap Fei menggambarkan perasaannya saat ini.

Bahkan memiliki latar belakang hampir bergelar Master, diaku Fei membuat banyak orang penasaran akan dirinya sehingga kedainya ramai pelanggan. Setiap hari ia gigih menyiapkan berbagai bahan untuk berjualan selama 4 jam sebelumnya dan membuka kedai tepat pukul 5 sore waktu setempat.

“ini memang melelahkan. Tetapi aku tidak mendapat tekanan psikologi seperti ketika menyelesaikan pendidikan akademisku. Melepaskan diri dari kegiatan belajar atau melakukan penelitian ilmiah, membuatku merasa memasuki dunia baru,” lanjutnya.

(dfl/odi)