Ngeri! Gegara Selada Terkontaminasi Bakteri, Puluhan Orang Jatuh Sakit

Jakarta –

Selada yang merupakan makanan sehat menjadi berbahaya ketika terkontaminasi bakteri. Contohnya kejadian ini yang membuat banyak orang jatuh sakit.

Selada dikenal sebagai salah satu jenis sayuran yang kaya manfaat. Di dalamnya terkandung serat, vitamin, dan air.

Mengonsumsi selada dalam jumlah tepat bisa membantu hidrasi tubuh, mendukung kesehatan tulang, menurunkan kadar kolesterol, dan membantu menurunkan berat badan.

Namun, jika berlebihan bisa menimbulkan efek samping. Misalnya memicu gangguan pencernaan, tekanan darah rendah, dan risiko infeksi kuman, seperti insiden ini.

Belum lama ini ada wabah di St.Louis, Missouri, Amerika Serikat yang bermula dari sekelompok siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) menikmati katering lokal. Para siswa menghadiri acara perjamuan tahunan marching band dan menyantap salad yang disajikan tempat katering, lapor dailymail.co.uk (18/04/2025).

Namun, tidak lama setelah makan salad, para siswa pun jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit.

Kasusnya tidak berhenti di siswa SMA itu saja karena kejadian ini terjadi di 15 negara bagian lainnya.

Bahkan, wabah tersebut dikaitkan dengan kematian satu orang dan membuat 36 dirawat di rumah sakit pada bulan November lalu. Korbannya termasuk seorang anak laki-laki berusia 9 tahun yang hampir meninggal karena gagal ginjal.

Salah satu korban yang terkena infeksi bakteri selada. Foto: WSAZ

Data menghubungkan 89 kasus di 15 negara bagian Amerika Serikat, lalu FDA (The Food and Drug Administration) menyimpulkan bahwa selada jenis Romaine Lettuce adalah sumber wabah tersebut.

Selada atau sayuran berdaun hijau lainnya memang berisiko terkena kontaminasi E.Coli. E.Coli merupakan bakteri yang menyebabkan gangguan gastrointestinal dan berpotensi mengancam jiwa. Gejalanya termasuk buang air besar yang encer, diare, mual, muntah, sakit perut, demam tinggi, dan kelelahan.

Melihat kasus ini, para korban dan keluarga masih belum tahu siapa yang harus disalahkan.

Keluarga korban telah mengajukan tuntutan hukum terhadap Taylor Farms, petani produsen dibalik bawang bombai di burger McDonald’s yang terkontaminasi E.Coli. Produsen tersebut juga diduga menjadi sumber selada terkontaminasi.

Namun, Taylor Farms membantah kalau selada mereka adalah penyebabnya. FDA (The Food and Drug Administration) juga tidak mengkonfirmasi hal tersebut.

Colton George, yang menjalani cuci darah selama dua minggu masih belum tahu pasti bagaimana dia bisa jatuh sakit. Namun, orang tuanya telah menggugat Taylor Farms.

Mengobati infeksi yang disebabkan oleh jenis bakteri ini dikenal sulit. Sebab, perlu antibiotik yang sebenarnya bisa memperburuk kondisi pasien.

Dr Nicole Lovins, kepala epidemiologi rumah sakit di University Florida mengungkap kalau seseorang diberi antibiotik bakteri sebenarnya dapat merasakan keberadaan antibiotik itu.

Siswa Menengah Atas jatuh sakit usai makan selada di salad yang disediakan katering. Foto: Getty Images/WSAZ

“Ia menganggapnya sebagai sinyal bahaya, dan bakteri merespon dengan meningkatkan produksi racun ke tingkat sangat tinggi,” ujarnya.

Meskipun orang tua yakin penyebabnya adalah Taylor Farms, tetapi perusahaan itu percaya kalau sumber wabah E.coli bukan berasal dari mereka.

“Kami tidak percaya Taylor Farms sumber wabah E.Coli baru-baru ini. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan selama investigasi pihak ketiga yang menyeluruh dan kontrol keamanan yang kuat,” ujar perusahaan tersebut kepada NBC News.

Sampai saat ini pihak FDA juga tidak bisa memberitahu siapa pihak yang harus bertanggung jawab atas insiden keracunan selada. Kondisi ini membuat para orang tua geram. Mereka merasa tidak adil karena perusahaan lepas tanggung jawab. Sedangkan banyak orang di luar sana yang masih membeli produk mereka setiap hari dan tidak tahu apa yang akan terjadi.

(aqr/adr)