Pelanggan Resto Dituduh Tak Mau Bayar Pesanan Babi Goreng Rp 2,3 Juta

Jakarta –

Pelanggan berkulit hitam ini dituduh tak mau bayar daging babi goreng pesanannya. Padahal menu yang disajikan tidak sesuai dengan pesanan. Begini kronologinya!

Mendapat makanan yang tidak sesuai dengan pesanan ketika di restoran adalah hal yang menjengkelkan. Sebagai pelanggan, kita bisa meminta hak untuk mendapatkan kompensasi.

Namun, ada hal yang lebih menjengkelkan dari kejadian pesanan yang tidak sesuai. Hal ini dialami oleh sepasang suami istri berkulit hitam saat sedang makan di restoran.

Dikutip dari Atlanta Blackstar (16/04/25) restoran tersebut bernama The Grill yang berlokasi di South Carolina, Amerika Serikat. Mereka memesan beberapa menu, salah satunya babi goreng.

Ia memesan agar babi goreng tersebut dimasak tidak terlalu matang. Namun, yang mereka dapati justru sebaliknya. Daging babinya digoreng terlalu matang hingga teksturnya kering.

Pelanggan Resto Dituduh Tak Mau Bayar Pesanan Babi Goreng Rp 2,3 Juta Foto: GhettoGarageTv

Ia meminta kepada pelayan agar tagihan untuk menu tersebut dihilangkan, karena tidak sesuai dengan pesanannya. Sementara untuk menu yang lain, ia tetap membayar penuh.

Namun, permintaannya tersebut tidak dikabulkan oleh restoran. Bahkan sampai membuat pemilik restoran, Christopher Phillip Wallman Jr naik pitam dan bersikap tak sopan.

“Saya ingin semua orang mendengarkan ini sekarang. Pasangan yang baik hati ini telah memesan makanan seharga Rp 2,3 juta, tapi mereka gak mau bayar,” ujar Christopher sedikit berteriak.

Pasangan itu mencoba menjelaskan, tetapi tak membuat Christopher berhenti meneriakinya. Bahkan sikapnya membuat suasana restoran memanas dan mengganggu pengunjung lain.

Ilustrasi daging babi. Foto: Getty Images/NeilyImagery

Untuk meredakan ketegangan, akhirnya pasangan tersebut tetap membayar pesanannya. Alih-alih mendapat dukungan dari pengunjung lain, restoran tersebut justru diserbu ulasan pedas.

Banyak pengunjung yang mengutuk sikap Christopher yang tidak sopan kepada pelanggan. Padahal kesalahpahaman seperti itu dapat diselesaikan dengan mudah.

“Cara anda mencoba mempermalukan mereka di depan umum membuat saya jijik saat makan di restoran anda, ini benar-benar tidak profesional,” bunyi ulasan di Google Review.

“Anda, tidak cocok bekerja di industri makanan seperti ini. Anda tidak bisa menerima kritik atas makanan anda dan tidak bisa menghormati pelanggan,” bunyi ulasan lainnya.

(raf/odi)