Nasional

Matang, Tablo Jumat Agung OMK Waikomo Siap Pukau Umat Katolik Lembata

Koranriau.co.id-

Matang, Tablo Jumat Agung OMK Waikomo Siap Pukau Umat Katolik Lembata
Gladi bersih aksi teater di Lembata, NTT, menjelang Jumat Agung.(MI/Alexander P Taum)

SUARA derit pintu terdengar, sedetik berselang suara pintu terbuka. Seorang perempuan muda memasuki pintu sambil memikul salib tehuyung-huyung lalu terjerembab ditindih salib di atas pangung teater. 

Musik teater memenuhi pelatan gedung tua, pada Gladi Bersih Tablo Jumat Agung yang digelar OMK Waikomo, Kamis (17/4) pagi. 

Terik menyengat ubun-ubun. Puluhan penari teater dengan kostum hitam-hitam menari nari sambil menarik perempuan muda itu ke kiri dan ke kanan. Namun, sesosok pria dengan jubah putih mendorong seluruh penari itu hingga pergi. 

Asisten Sutradara bidang Teater Monika Arundati menyebut, para penari berkostum hitam hitam itu melambangkan iblis yang terus menerus merayu hidup manusia yang setiap hari memikul beban hidup kesehariannya untuk jatuh dalam dosa. Namun, Tuhan Yesus yang adalah Juru Selamat hadir menyelamatkan manusia dengan mengusir setan. 

Background musik meredah. Nun jauh di bagian belakang gedung tua itu, muncullah puluhan pemuda yang bersiap mendirikan huruf-huruf yang membentuk Judul Tablo Jumat Agung tahun 2025 ini.

Puluhan pemuda itu serentak mendirikan huruf yang membentuk tulisan Jalan Berdarah setelah mendengarkan senandung yang sedang diputar melalui pengeras suara. Sempurna, tulisan itu telah berdiri seiring bunyi sound yang menggelegar. 

Adegan pun berpindah ke panggung Pilatus. Pengantar yang menggugah dibawakan sang sutradara tentang peristiwa sengsara dan wafat Yesus Kristus. Semua dengan volume vokal yang sama.

Adegan Tablo yang diberi judul Jalan Berdarah, dimulai dengan Yesus ditemani tiga murid-Nya berdoa di Taman Getzemani. Ia kemudian ditangkap oleh serdadu. Seluruh percakapan diiringi musik pengantar yang tepat.

Hingga Pilatus memimpin sidang pengadilan terbuka. Suara para imam dan ahli Taurat dan teriakan dan sorakan rakyat pun terdengar jelas.

Adegan demi adegan yang menggambarkan 14 peristiwa inti yang tertulis di dalam Injil dalam peristiwa itu, sengsara Tuhan Yesus diperagakan sangat natural. Hingga puncaknya Yesus disalibkan di Bukit Golgota.

Persiapan Matang

Tablo Jumat Agung Jalan Berdarah yang dibawakan OMK Paroki St. Arnoldus Jansen Waikomo tahun 2025 tampak matang.

Meski dilakonkan di bawah terik matahari yang menyengat, perpaduan musik, teater, puisi, dialog, adegan penyiksaan dan penyaliban dengan tokoh sentral Yesus yang diperankan Frater Kelvin serta dukungan dekorasi dan tata ruang yang mumpuni siap menyajikan adegan Jalan Berdarah menyentuh permenungan umat Katolik setempat tentang kisah sengara dan wafat Yesus dalam misi penebusan dunia.

Bahkan penggalan puisi berikut ini ditulis sendiri oleh Monika Arundati dan dibawakan Nasty Liman dengan penghayatan tinggi. 

Jatuh di Jalan Derita

Di jalan berbatu dan berdebu

Ia melangkah dengan beban tak tertanggungkan

Salib di pundaknya bukan sekedar kayu, melainkan dosa dunia yang menghimpitnya. 

Langkahnya lunglai, tubuhnya lembah, cambuk mendera tanpa belas dan di antara sorak dan hinaan Ia terjatuh, tersungkur ke tanah. 

Darahnya bercampur dengan debu, menghujani bumi yang dahulu dicipta-Nya. 

Tangan yang pernah menyembuhkan kini gemetar, kaki yang berjalan di atas air, kini tak berdaya. 

Tetapi lihatlah, dalam debu dan kehinaan, kasih tidak runtuh, harapan tidak padam. 

Ia bangkit meski luka menganga, Ia melangkah meski derita menanti.

Karena cinta-Nya lebih berat dari salib, karena kasih-Nya lebih kuat dari jatuh. 

Dan di tiap langkah menuju Golgota, Ia menanggung dunia dalam diam-Nya.

(PT/E-4)

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/nusantara/761264/matang-tablo-jumat-agung-omk-waikomo-siap-pukau-umat-katolik-lembata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *