Koranriau.co.id-

SEBANYAK tujuh santri Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Magelang masih menjalani perawatan intensif di RSUD Merah Putih Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, setelah tertimbun reruntuhan material dinding kolam penampungan air yang longsor pada Jumat pagi (25/4).
Dari tujuh korban yang dirawat, sebagian mengalami cedera serius, seperti patah tulang kaki dan tangan, dan satu pasien bahkan harus menjalani operasi.
Dokter umum RSUD Merah Putih Magelang, Dicky Bagus Pratama, menjelaskan bahwa tujuh santri yang masih dirawat membutuhkan tindakan medis lanjutan.
“Satu korban dengan cedera kepala ringan kondisinya sudah membaik,” ujarnya.
Selain itu, satu korban lainnya dirujuk ke RS Sardjito Yogyakarta untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Sebanyak 17 santri lainnya yang mengalami luka ringan telah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan awal.
Bupati Magelang, Grengseng Pamuji, menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Magelang telah mengambil langkah cepat dengan menanggung biaya perawatan seluruh korban, termasuk yang tidak terdaftar di BPJS Kesehatan.
“Kami memastikan biaya perawatan bagi yang tidak terdaftar BPJS akan ditanggung oleh pemerintah daerah,” kata Pamuji.
Kejadian tersebut bermula sekitar pukul 10.30 WIB pada Jumat (25/4), ketika dinding penyangga kolam penampungan air di pondok pesantren ambrol, menimpa kamar mandi santri yang sedang mandi maupun mengantre untuk salat Jumat.
Pemerintah dan pihak berwenang masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab longsornya tembok tersebut.(Z-10)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/nusantara/764820/7-santri-gontor-magelang-masih-dirawat-intensif-setelah-tertimbun-longsor-tembok-penampungan-air