7 Hidangan Tradisional Jelang Ramadan hingga Lebaran yang Mulai Langka
Makanan

7 Hidangan Tradisional Jelang Ramadan hingga Lebaran yang Mulai Langka

Koranriau.co.id-

Jakarta

Menjelang Ramadan hingga Lebaran, masyarakat biasanya disuguhi beragam menu tradisional hingga kekinian. Sayang, beberapa hidangan khas daerah mulai hilang dari masyarakat.

Dalam artikel ini akan dibahas beberapa hidangan yang mulai sulit ditemui saat jelang Ramadan hingga Lebaran. Berikut penjelasannya

7 Hidangan Tradisional Jelang Ramadan-Lebaran yang Mulai Langka

Hidangan tradisional menjelang Ramadan hingga Lebaran yang mulai langka di antaranya kue satu, sambai oen peugaga hingga bubur jali.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Kue Satu

Kue satu adalah salah satu jajanan legendaris pada tahun 1990-an. Menurut laman Perpustakaan Digital Budaya Indonesia, asal disebutnya kue satu adalah karena proses pembuatannya butuh pengerjaan yang detail, sehingga kue harus dicetak satu per satu.

2. Sambai Oen Peugaga

Sambai oen peugaga yang artinya sambal daun pegagan adalah sajian kuliner khas Aceh saat menyambut Ramadhan. Mengutip laman repository Kemdikbud, daun pegagan menjadi bahan baku utama dari sajian ini. Sementara, sisanya yaitu daun tanam yang diiris menyerupai benang halus.

3. Kue Putu Ratih

Kue putu ratih dibuat dengan bahan dasar padi dan gula merah. Kue khas Kalimantan ini biasanya disajikan untuk menyambut tamu saat hari Lebaran tiba. Tak sembarang orang bisa membuat kue ini, karena diperlukan keahlian khusus yang kini makin langka.

4. Sokko Palopo

Sokko artinya beras ketan dan palopo artinya gula kelapa. Sokko palopo menjadi hidangan yang disajikan menjelang Ramadan dan pada acara syukuran seusai panen yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga masyarakat Bugis.

Pada upacara tersebut, sokko palopo disimbolkan sebagai ucapan terima kasih kepada Tuhan atas rezeki yang diberikan. Harapannya, panen berikutnya bisa berjalan dengan baik pula dan penuh rezeki.

5. Sayur Babanci

Sayur babanci atau ketupat babanci adalah kuliner khas Betawi yang biasanya dihidangkan saat lebaran. Menurut laman Jakarta Tourism, babanci berasal dari kata babah dan enci, sebab konon makanan ini dimasak oleh masyarakat Tionghoa.

Pembuatan kuliner santan ini cukup sulit, sebab dari 21 bahan wajib sayur babanci setengahnya sudah jarang ditemui di pasaran. Kini hanya sebagian kecil daerah di pinggiran Jakarta yang bisa memasak sayur babanci.

6. Geseng Bangsong

Geseng bangsong adalah hidangan khas Dusun Wijenan Kidul, Desa Singosaren, Singojuruh, Jawa Timur. Makanan ini biasanya disajikan saat acara keagamaan seperti Maulid Nabi, Idul Fitri, dan Idul Adha.

Bahan baku dari geseng bangsong adalah daging itik yang berukuran besar. Hidangan dengan rasa asam dan pedas ini sekarang makin sulit ditemui di masyarakat umum.

7. Bubur Jali

Bubur jali merupakan hidangan takjil khas Betawi dengan rasa manis. Olahan bubur biji jali, gula merah, dan daun pandan ini dipadu dengan santan kelapa dan terkadang potongan nangka. Menurut laman Pemprov Jakarta, bubur jali pas untuk mengembalikan energi yang hilang setelah berpuasa.

(elk/row)

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/info-kuliner/d-7834547/7-hidangan-tradisional-jelang-ramadan-hingga-lebaran-yang-mulai-langka

redaksiriau
Redaksi Riau Merupakan Jurnalis Part Time Dari Koran Riau yang bekerja di beberapa media skala nasional di indonesia
https://www.koranriau.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *