Koranriau.co.id-
Jakarta –
Berdiri sekitar tahun 1800-an, pabrik gula Bagong di Surabaya menjadi saksi bisu bahwa Pulau Jawa menjadi eksportir gula terbesar di dunia. Namun, kini terbengkalai.
Pada abad ke-19 Masehi, Pulau Jawa pernah mencatat sejarah sebagai eksportir gula terbesar kedua di dunia. Saat itu, banyak pabrik gula besar di Pulau Jawa.
Salah satu yang populer adalah pabrik gula Bagong yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur. Dikutip dari detikJatim (12/09/24) pabrik ini didirikan oleh Notto Di Poero.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Pabrik gula ini didirikan oleh Notto Di Poero setelah mendapat konsesi pada tangga; 27 Februari 1983 di atas tanah negara yang dijual oleh Thomas Standford Raffles,” pegiat sejarah dari Begandring Soerabaia, Kuncarsono Prasetyo kepada detikJatim.
1. Satu-satunya pabrik gula milik orang Indonesia
![]() |
Pabrik gula Bagong merupakan yang terbesar di Surabaya. Kuncarsono mengatakan bahwa pabrik gula Bagong menjadi satu-satunya pabrik gula yang dimiliki oleh orang Indonesia.
Di sekitar kawasan pabrik saat itu dekat perkebunan tebu Darmo dan daerah Gubeng, Kertajaya. Hasil produksi gulanya termasuk industri besar yang diekspor ke berbagai wilayah.
2. Tanam paksa tebu untuk menghasilkan gula
![]() |
Pada saat itu, Pulau Jawa diklaim sebagai eksportir gula terbesar kedua di dunia karena adanya kebijakan tanam paksa. Karenanya kemudian memunculkan pabrik-pabrik gula lainnya di Surabaya.
Pada tahun 1935, pemerintah mewajibkan tanam paksa untuk kebutuhan industri. Salah satu yang dipaksa untuk ditanam adalah tebu untuk menghasilkan gula.
Untuk menghasilkan produk gula dalam jumlah banyak, sampai menanam tanaman tebu di sekitar pabrik. Seperti di daerah Ngagel, Gubeng dan sekitarnya.
Proses produksi gula ada di halaman selanjutnya.
Simak Video “Nasi Goreng Rawon, Berani Beda di Hari Raya“
[Gambas:Video 20detik]
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/info-kuliner/d-7839004/5-fakta-pabrik-gula-bagong-di-surabaya-yang-kini-terbengkalai